OkeNews.net - Ditengah pandemi corona virus disease (covid-19) dan menuju new normal, Universitas Hamzanwadi menerjunkan mahasiswa untuk melaksanakan magang dan kuliah kerja nyata (KKN) yang tersebar di desa-desa Lombok Timur, NTB.
"Magang dan KKN pada fase new normal ini, aktivitas mahasiswa masih terkendala covid-19. Namun demikian, guna menghadang penyebarannya kami melakukan penyemprotan bersama di lingkungan masyarakat," ujar Julfan selaku Ketua Kelompok Magang dan KKN di Kelurahan Kelayu Selatan Kecamatan Selong, Jumat (31/07/2020).
Penyemprotan disinfektan itu dilakukan bersama aparat kelurahan seperti kepala lingkungan (Kepling), rukun tetangga (RT) dan warga setempat agar lingkungan terjaga dari virus ganas yang sudah menyebar di seluruh dunia.
"Penyempotan ini di sekitar rumah dan lingkungan warga Gubuk Tengak Kelurahan Kelayu Utara. Kami melihat masyarakat sudah sadar tentang bahaya covid-19 itu," terang mahasiswa program studi matematika itu.
Disebutkan, program ini merupakan program dari pemerintah kelurahan yang dilakukan sekali dalam seminggu oleh kepling, RT, dan masyarakat Kelurahan Kelayu Utara.
"Jadi, kami ikut serta membantu dalam melakukan kegiatan tersebut mulai dari peracikan cairan disinfektan sampai melakukan kegiatan penyemprotan ke semua rumah masyarakat," terangnya.
Sementara itu, Ketua Panitia Magang dan KKN Fakultas MIPA Universitas Hamzanwadi, Rasyid Hardi, M.Pd mengatakan, giat mahasiswa ditengah pandemi ini memang sedikit terbatas, namun mahasiswa tidak boleh kehilangan ide dan kreativitas.
"Mahasiswa selaku agen perubahan harus tetap berinovasi meski bangsa kita sedang dilanda pandemi, namun jangan lupa saat ini sedang dalam fase new normal. Jadi mahasiswa harus mampu membuat giat KKN diri dengan dinamika yang ada," tegas dosen ahli informatika itu.
Ia juga menegaskan, magang dan KKN fase new normal sekarang ini mahasiswa harus mampu membuat program kerja yang sesuai kebutuhan masyarakat. "Mereka juga harus mejadi contoh yang baik dalam menerapkan perilaku hidup sehat sesuai dengan protokol kesehatan," tegas Rasyid Hardi.