OkeNews.net - Pemerintah Lombok Timur (Lotim) terus berikhtiar mendongkrak ekonomi masyarakat. Hari ini (Kamis, 03/09/2020) Wakil Bupati Lotim, H. Rumaksi melaunching (meluncurkan) program Lombok Timur Berantas Rentenir melalui Kredit tanpa Bunga (Lotim Berkembang) dan mengukuhkan Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPAKD).
Wabup Lotim, H. Rumaksi (4 dari kiri) saat meluncurkan Program Lotim Berkembang |
Disebutkan, Program Lotim Berkembang merupakan program yang dicanangkan oleh Pemerintah Lombok Timur untuk membantu para peternak melalui dana kredit usaha rakyat tanpa bunga karena bunga kredit ditanggung pemerintah Lombok Timur.
Program ini merupakan program pertama kali dilaksanakan di Indonesia. Oleh karena itu pemerintah memastikan program ini dapat terlaksana dengan baik dan tidak gagal seperti bantuan program selama ini.
“Kalau program ini para peternak harus bertanggungjawab dan wajib mengganti, tidak seperti yang dulu, kita berikan mantan napi (nara pidan) bantuan lewat skema hibah, satu minggu setelah dikasi, uangnya habis untuk beli hape (telpon genggam). Kali ini, kalian jangan sekali-kali seperti itu, karena akan berurusan dengan polres atau hukum,” tegas Rumaksi.
Ia mewanti-wanti para perternak yang mendapatkan program ini untuk serius dan tidak menggunakan pola lama, karena akan ada pengawasan secara berkala kepada para peternak yang sudah menerima bantuan. "Nanti setelah ada sapi, saya perintahkan Pol-PP cek berkala, sapinya dipoto. Dan jangan ada lagi saya dengar, sapi hilang. Datang pengawas, pinjam sapi orang. Itu cara lama,” ungkap wabup.
Ditegaskan, program bantuan terdahulu seringkali gagal karena sifatnya tidak mengikat. Beda dengan Program Lotim Berkembang. Para peternak diberikan pinjaman tanpa bunga bank. Bunga dibayar pemerintah namun pinjaman itu wajib dikembalikan.
Untuk membantu peternak dalam membayar bunga kredit pinjaman KUR, pemerintah Lombok Timur mengalokasikan anggaran Rp 5 miliar. “Pemerintah Kabupaten Lombok Timur pada tahun anggaran 2020 ini telah menganggarkan subsidi untuk bunga KUR sebesar Rp 5 miliar. Subsidi yang disiapkan tersebut dapat mengakomodir 5.555 peternak dengan suku bunga KUR sebesar 6 persen," paparnya.
Alokasi anggaran yang terbilang besar itu, terang Rumaksi bukan merupakan penentu dari keberhasilan program “Lotim Berkembang” tapi menjadi bencana, jika tidak terbangun sinergi, saling percaya, dan motivasi untuk perubahan ekonomi dan kesejahteraan rakyat.