OkeNews.net - Mengantisipasi meluasnya kebakaran yang terjadi di Bukit Anak Dara, pasukan pemadam kebakaran (Damkar) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lombok Timur terus disiagakan di sekitar lokasi kebakaran.
Info terbaru, kebakaran bukit yang terletak di Desa Sembalun Lawang, Kecamatan Sembalun, Lombok Timur (Lotim) ini terbakar sekitar pukul 15.00 Wita, Jum'at (13/11/2020), namun hingga kini belum berhasil dipadamkan karena sejumlah pihak mengalami kesulitan untuk menjakau lokasi kebakaran yang tinggi dan terjal.
"Kronologi kebakaran lahan/hutan terjadi pada Jumat, 13 November 2020 pukul 15.00 wita di bukit Anak Dara Kecamatan Sembalun. Pos piket menerima informasi pada pukul 19.15 wita yang kemudian menuju lokasi. Pemantauan terus dilakukan sejak kemarin hingga hari ini mengantisipasi dampak pemukiman warga masyarakat di Sembalun," ungkap Kabid Kedaruratan BPBD Lotim, Iwan Setiawan, Sabtu (14/11/2020).
Disebutkan, dampak kebakaran sampai saat ini tidak ada korban jiwa atau luka-luka. Perumahan juga nihil. Adapun savana yang terbakar sekitar 15 hektar dan berpotensi meningkat bila hujan tidak segera turun dan pergerakan angin masih memicu meluasnya areal yg terbakar.
"Potensi meluas ke bukit Selong dan bukit Nanggi mengarah ke bale belek Desa Sembalun Lawang dan Bale Pangan Desa Sembalun Bumbung Kecamatan Sembalun dan dapat mengarah pula ke wilayah Kecamatan Sambelia," ujar Iwan Setiawan yang saat ini masih di lokasi kebakaran.
Iwan menegaskan, penyebab meluasnya kebakaran karena cuaca yang terik dampak kekeringan. Pihak BPBD saat ini terus melakukan upaya penanganan sesusi standar operasional prosedur seperti cek lokasi dan asesment.
Selain itu, sejak kemarin pihaknya terus melakukan koordinasi dengan TNI, Polri, Kehutanan, Camat dan masyarakat sekitar agar dampak kebakaran tidak meluas. "Kami menyiagakan 1 unit kendaraan Damkar, 1 unit kendaraan tangki, dan 1 unit pickup dgn jumlah perasonil 12 orang," tegasnya.
Pemantauan pergerakan api di 2 titik pada Bale Pangan Desa Sembalun Bumbung dan Bale Belek Desa Sembalun Lawang dengan hasil pantauan kebakaran lahan/hutan savana masih terus meluas namun masih kondusif dan tidak memasuki area pemukiman warga.
Saat itu menurut Iwan, kebutuhan mendesak yang diperlukan berupa sprayer (pompa manual) untuk memadamkan api karena kendala lokasi yang sulit dijangkau. "Bila dimungkinkan pemadaman secara manual, namun terkendala lokasi kebakaran yang cukup terjal," tegasnya.
Disebutkan pula, ada beberapa catatan BPBD yang menjadi atensi, di antranya potensi dampak kekeringan masih dirasakan hingga akhir tahun sehingga aktivasi pos pemadam kebakaran Sembalun menjadi prioritas dan distribusi air bersih ke wilayah terdampak tetap dilaksanakan.
"Oleh sebab itu, diimbau kepada seluruh masyarakat untuk tetap waspada terhadap kemungkinan perubahan cuaca yang dapat berpotensi mengakibatkan terjadinya bencana banjir, tanah longsor, dan angin puting beliung," harap Iwan Setiawan.