OkeNews.net - Menyikapi polemik penggunaan pinjam pakai Gedung Pemuda dan Olahraga Lombok Timur yang ditempati Bank NTB saat ini, Majelis Daerah (MD) Korps Alumni Himpunan Mahasiswa Islam (KAHMI) Lombok Timur (Lotim) angkat bicara.
Koordinator Presidium KAHMI Lotim Saparudin, M.Pd mengatakan, pada dasarnya KAHMI tidak ingin masuk dalam polemik ini. Namun KAHMI memandang semestinya persoalan ini dilihat secara jernih. Para pemuda selaku generasi bangsa harusnya tidak membuat polemik tetapi memberikan solusi terhadap persoalan ini.
Ia juga menegaskan, persoalan ini harus disikapi oleh Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Timur. “Kalau pandangan kami, harusnya Dinas Pemuda dan Olahraga Lombok Timur harusnya bertanggungjawab untuk menjelaskan persoalan ini kepada kita semua selaku pemuda sehingga tidak muncul berbagai dugaan dan spekulasi liar yang membuat ribut hari ini,” papar Saparudin dalam rilisnya, Selasa, (19/01/2021).
Ia menegaskan, pro kontra ini sebenarnya tidak harus diselesaikan dengan jalan aksi, namun masih bisa didiskusikan dengan cara yang baik. Oleh karena ini dinas terkait harus memfasilitasi aspirasi pemuda yang ada di Lombok Timur sebagai leading sektornya agar persoalan ini segera selesai.
Disebutkan, menurut penelusuran KAHMI Lombok Timur tentang persoalan ini, prosedur penggunaan gedung pemuda yang saat ini digunakan Bank NTB telah melalui penandatanganan perjanjian kerja sama antar kedua belah pihak terkait pinjam pakai gedung yang masuk manjadi aset pemerintah daerah.
“Nah, terkait hal itu. Pemerintah daerah semestinya memberikan penjelasan secara terbuka kepada semua masyarakat, terutama kepada para pemuda Lombok Timur supaya tidak menjadi polemik berkepanjangan,” papar Saparudin.
Dipaparkan pula, saat ini gedung pemuda sudah banyak direnovasi oleh pihak Bank NTB, di antaranya perbaikan paving block, kamar mandi, penambahan daya listrik, serta seluruh kebutuhan yang sesuai dengan standar kebutuhan perbankkan dan lainnya dengan jumlah dana yang cukup besar. Dan semua itu menurut penelusuran KAHMI akan menjadi aset pemuda setelah Bank NTB pindah nanti.
“Jadi semestinya kita harus tabayyun dan muhasabah terhadap persoalan ini. Kita selaku pemuda harus cerdas karena ternyata setelah Bank NTB meninggalkan gedung pemuda itu akan menjadi aset pemuda,” harapnya.