Okenews.net - Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Lombok Timur terus berbenah. Selain merapikan dan menata pola pengumpulan serta pendistribusian, Baznas juga berusaha meretas adanya dugaan oknum yang memobilisasi proposal bantuan.
Direktur Pelaksana Baznas, Abdul Hayyi Zakria |
Direktur Pelaksana Baznas, Abdul Hayyi Zakria menegaskan, mengantisifasi adanya mobilisasi proposal, Baznas menerjunkan tim melakukan kroscek ke lapangan guna melakukan verifikasi agar bantuan tidak salah sasaran.
Hal itu dipertegas karena selama ini ada dugaan oknum yang melakukan mobilisasi proposal terutama bantuan yang diberikan kepada warga yang sakit dan dirawat di rumah.
Dipaparkan, untuk pendistribusian bantuan kepada masyarakat yang sifatnya mendesak saat ini bisa diproses dalam satu minggu baru didistribusikan, seperti bantuan orang sakit, Baznas melakukan pencairan dengan penjadwalan dua kali dalam seminggu.
"Pencairan bantuan untuk orang sakit sekarang ini terjadwal, setiap Senin dan Kamis," ujar Abdul Hayyi Zakria pada wartawan di ruang kerjanya, Senin (29/03/2021).
Diakuinya pendistribusian 2 kali seminggu ini disebab karena masih banyaknya antrean pengajuan masyarakat yang harus dipenuhi dan tetap harus melalui verifikasi ke lapangan guna mengantisipasi dugaan ada oknum calo proposal warga yang sakit.
Ia juga menegaskan, terkadang ada yang komentar lambat pencairan di Baznas, namun hal itu untuk menghindari adanya mobilisasi pengajuan proposal. "Jadi sekarang harus sesuai SOP (standar operasional prosedur) untuk melakukan kroscek ke bawah," ungkapnya.
Pendistribusian bantuan kepada masyarakat yang sakit menurutnya sesuai dengan tingkat urgensi. Misalnya masyarakat yang dirawat di Puskesmas, RSUD Selong, RSUP NTB, maka itulah yang disegerakan. Apalagi yang keluar daerah.
Namun demikian, tidak jarang bagi warga yang sakit di rumah juga lebih parah sehingga pihaknya memprioritaskan hal itu dengan tetap menerjunkan tim ke lapangan.
Sementara untuk bantuan kepada Lembaga Kesejahteraan Sosial Anak (LKSA) atau panti asuhan tetap direalisasikan sekali sebulan dan hitungannya per anak nilai bantuannya Rp3 ribu per hari karena saat ini pihak Baznas belum mampu meningkatkan nilai anggaran per anak.