OkeNews.net - Belu NTT - Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Yonif 742/SWY Mayor Inf Bayu Sigit Dwi Untoro melaksanakan kunjungan kerja di Pos Turiskain Kipur II Dusun Turiskain Desa Maumuti Kecamatan Raihat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, Kamis (25/3/2022).
Mayor Inf Bayu Sigit Dwi Untoro melaksanakan kunjungan kerja di Pos Turiskain Kipur II |
Tatap muka yang berlangsung sederhana di bawah tenda peleton tersebut dengan memperhatikan protokol kesehatan Covid-19.
Camat Raihat Arther H. Rinmalae dalam sambutannya mengucapkan selamat datang Kepada Dansatgas bersama rombongan di Kecamatan Raihat.
Menurutnya, ia bersama warga wellcome dengan Satuan Yonif 742/SWY karena sudah dikenal baik oleh masyarakat Raihat pada tahun 2014 lalu. Dengan demikian, Arther berharap akan lebih mudah untuk melaksanakan koordinasi dalam berbagai hal khususnya dalam membangun jiwa nasionalisme masyarakat kepada NKRI yang kita cintai bersama.
Kesempatan baik tersebut juga dimanfaatkan Camat untuk menyampaikan kendala yang dihadapi masyarakat Raihat akan kesulitan air bersih karena posisi pemukiman warga berada di ketinggian, sedangkan sumber air berada di bawah.
"Kecamatan Raihan sebagai sumber air di Kabupaten Belu karena setiap desa memiliki sumber air, hanya saja posisinya berada di bawah. Sementara posisi pemukiman ada diketinggian," paparnya. Untuk itu, ia meminta kerjasama Satgas untuk meringankan beban yang dihadapi masyarakat.
Dansatgas Mayor Inf Bayu Sigit Dwi Untoro dalam sambutannya mengucapkan terimakasih atas sambutannya yang luar biasa.
Bayu Sigit mengamini pribahasa "tak kenal maka tak sayang" yang disampaikan Camat Arther H. Rinmalae, untuk itu kehadirannya disini untuk bertatap muka dengan tokoh agama, tokoh masyarakat, tokoh adat dan tokoh pemuda serta perwakilan masyarakat Turiskain.
Dijelaskannya, keberadaan Satgas Yonif 742/SWY di wilayah perbatasan sektor timur selain memberikan rasa aman dan nyaman bagi masyarakat, juga untuk mengamankan patok perbatasan agar tidak bergeser.
Namun setelah dilakukan pengecekan secara fisik, ada beberapa patok yang kondisinya memperihatinkan dan bahkan rusak. Jangan sampai patok-patok ini dibiarkan rusak atau hanyut terbawa air saat hujan sehingga memberikan peluang bagi negara tetangga untuk mengklaim menjadi tanah mereka.
Pria murah senyum itu juga mengajak dan mendorong peningkatan perekonomian masyarakat dengan bertani dan beternak.
"Saya sudah memerintahkan seluruh pos-pos untuk membantu ketahanan pangan dengan bertani dan beternak, hasilnya bukan untuk dijual tetapi dibagikan kepada masyarakat sekitar pos sehingga terjalin kerjasama, kebersamaan dan sinergitas yang baik antara Satgas dengan masyarakat," ujarnya.
Selain itu, pria kelahiran Bandung itu juga menyampaikan terkait dengan penyediaan air bersih, Satgas dengan keterbatasannya akan berupaya untuk membantu masyarakat dalam pemenuhan air bersih dengan pengadaan mesin penyedot air. "In syaa Allah akan kita upayakan mesin air dengan pengadaan sendiri," tandasnya.
Usai memberikan sambutan, Dansatgas menyerahkan batuan tali asih berupa buku tulis dan tas ransel untuk anak sekolah yang diterima langsung oleh adik-adik penari Likurai, pakaian layak pakai, Dua dus Alkitab, masker dan perlengkapan olahraga.
Terpisah, Refania Bere yang membawakan tarian Likurai sangat senang bisa menyambut kunjungan Dansatgas dengan tarian adat penyambutan. "Kami latihan menari selama seminggu dengan gerakan dan alat gendang khas tradisional Belu," tutupnya.