Okenews – Komandan Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro memiliki target tersendiri selama 9 bulan bertugas di wilayah perbatasan Kabupaten Belu dengan Negara tatangga Timor Leste khususnya program sunatan massal.
Menurut Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, target sunatan massal gratis terhadap warga perbatasan selama melaksanakan tugas di wilayah perbatasan minimal mencapai 1000 orang.
“Kalau lebih, alhamdulillah ini akan menjadi prestasi tersendiri dan kebanggaan bagi personel Satgas Pamtas Sektor Timur,” ujarnya, Sabtu (17/4/2021).
Hari ini, giliran personel Satgas Pamtas Sektor Timur dari Pos Turiscain menggelar sunatan massal di Pos Turiscain Kipur II yang diikuti oleh para remaja warga Kecamatan Raihat Kabupaten Belu.
Dankipur II Kapten Inf Mahfud yang langsung memantau proses sunatan massal mengatakan semua persiapan sunatan massal sudah dilakukan sejak kemarin (Jumat, red) oleh Serka Sigit Roniwan, Amd.Kep., selaku ketua tim kesehatan pos dan mulai pagi sebanyak 9 orang remaja sudah mendaftarkan diri dengan mendatangi Pos Turiscain.
“Selain 9 orang ini, ada lagi yang daftar untuk sunatan, namun pelayanannya akan dilakukan di rumah pasien untuk menghindari kerumunan mengingat kondis masih pandemi Covid-19 sekaligus untuk silaturrahmi dengan keluarga pasien,” terang Mahfud.
“Dalam pelaksanaan sunatan massal juga tetap mengedepankan protokol kesehatan Covid-19,” tambahnya Bayu Sigit yang juga Komandan Yonif 742/SWY itu.
Sedangkan salah seorang peserta sunatan Petrus Bau (21 th) mengucapkan terimakasih kepada personel Satgas Yonif 742/SWY yang telah menggelar sunatan massal secara gratis di pos bahkan bersedia melayani sunatan di kerumah-rumah secara gratis.
Petrus Bau juga mengatakan setelah sembuh dari sunatan akan melaksanakan latihan fisik di Pos Turiscain bersama anggota Pos dan akan mendaftarkan diri menjadi seorang anggota TNI AD.
Demikian juga dikatakan oleh ibu Denai orang tua dari Enggel Bertus (17 th) yang ikut sunatan masal mengucapkan terimakasih atas sunatan massal yang diselenggarakan oleh pos dan akan mendaftarkan kembali putra keduanya yang masih berumur 13 tahun untuk dikhitan.