Okenews - Sinergitas media dan pemerintah sebuah keniscayaan bila menganut prinsip saling membutuhkan atau simbiosis mutualisme.
Kepala Kanwil Kemenkumham NTB, Haris Sukamto |
Bertajuk 'Ngupi juluk bareng Semeton media' pertemuan insan pers bersama Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia (Kemenkumham) Provinsi NTB digelar di halaman kantor Kemenkumham, Senin (12/4/2021).
Dalam kesempatan itu, Ketua Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) NTB H. Nasrudin bersama Kakanwil Kemenkumham NTB, Haris Sukamto sepakat untuk menjalin kemitraan.
H. Nasruddin menyampaikan apresiasinya kepada jajaran Kanwil Kemenkumham NTB dengan mengajak insan pers di NTB menjalin kerjasama khusus di lingkungannya.
Demikian pula sebaliknya pada awak media dari berbagai media baik cetak, elektronik maupun online diharapkan mampu menerjemahkan kebijakan pemerintah sepanjang pada kepentingan masyarakat.
"Sebaik-baik manusia adalah yang bermanfaat bagi orang lain. Jika wartawan memberitakan sesuai dengan fakta dan hasil tulisannya bermanfaat bagi masyarakat, maka pahalanya akan terus mengalir," terang H. Nasruddin dalam sambutannya dihadapan jajaran Kanwil Kemenkumham NTB dan wartawan.
Namun sebaliknya, jika wartawan memberitakan bukan fakta sesungguhnya dan cenderung memfitnah, maka dosanya pun akan terus mengalir.
Sementara itu, Kepala Kanwil Kemenkumham NTB Haris Sukamto berharap antara insan pers dan Kemenkumham dapat membangun citra positif bahkan pemikiran positif.
"Kami perlu kritikan dan masukan salah satunya dari media. Kegiatan yang selama ini terjalin bukan hanya sekedar simbiosis mutualisme tetapi simbiosis benefit," kata Haris Sukamto.
Baginya, kolaborasi antara media dan jajaran Kanwil Kemenkumham NTB akan menambah energi baru dalam upaya menciptakan pemerintah yang bersih dan berwibawa.
Apalagi, Kanwil Kemenkumham NTB satu dari 10 daerah yang memperoleh Wilayah Bebas Korupsi (WBK) dari 33 provinsi se Indonesia ditahun 2020 silam.
Diharapkan pada tahun 2021 ini kata Haris, Kemenkumham NTB dapat ditingkatkan menjadi Wilayah Bebas Bersih Melayani (WBBM).
"Ikrar ini diharapkan dapat diwujudkan ditahun 2021 ini dengan tetap mempertahankan WBK dan WBBM. Peran inilah yang bisa diambil oleh media," harap Haris Sukamto.
Pemberitaan oleh media massa masih kata Haris, sebagai langkah untuk memperbaiki kinerja dijajarannya. Karenanya, masukan dan kritikan yang membangun sebagai gambaran positif untuk perbaikan.
Tanpa kritikan dari media, kinerja dijajarannya tidak akan diketahui apakah telah berjalan dengan baik atau sebaliknya.
Sejak kehadirannya di NTB ini kata Haris, NTB bak surga. Baginya, NTB layak ditempati dan dikunjungi. Bahkan surganya begitu indah sehingga NTB salah satu daerah yang mendapat apresiasi sebelum zona merah pada saat pandemi Covid-19.
"Saya yakini NTB zona hijau kebiru-biruan. Saya bilang begitu kepada pejabat dipusat. Maksudnya untuk membalik stigma ketakutan itu. Tidak harus Informasi itu positif supaya orang-orang datang berkunjung ke NTB," papar Haris.
Oleh karenanya, peran media sangat penting dalam memberi informasi yang sangat berguna bagi masyarakat.