Okenews [Belu NTT] - Aksi penyelundupan ke negara tetangga Timor Leste masih dilakukan, ini terbukti dari Pos Mota'ain Kipur I Satgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur kembali berhasil mengamankan tiga unit HP merk IPhone di sekitar pantai muara sungai perbatasan tepatnya dibelakang Pos Lintas Batas Negara (PLBN) Mota'ain.
Demikian dikatakan Komandan Satgas Pamtas Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro disela-sela kesibukannya di Mako Satgas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, Senin (26/4/2021).
Dijelaskannya, personel Pos Mota'ain pada Minggu pagi kemarin melaksanakan patroli rutin disekitar sungai yang memang dicurigai sebagai lokasi transaksi ilegal yang dilakukan oknum masyarakat dengan warga negara tetangga. Dari hasil pengintaian tersebut ada seorang oknum masyarakat lalu lalang di sekitar sungai sambil menelpon seseorang.
Tidak lama kemudian dia pergi ke arah jalan raya dan kembali lagi ke lokasi yang sama bersama dua orang temannya menggunakan jaket dan topi dan duduk di lopo-lopo sekitar pantai. Sekitar 10 menit kemudian mereka pergi meninggalkan lopo-lopo melwati semak-semak disekitar pantai dan tidak kembali ke lokasi.
Melihat kondisi tersebut, personel Pos Mota'ain yang sebelumnya dibagi menjadi dua kelompok mencoba mendekati lopo-lopo dan menemukan satu kantung plastik yang ditutup semak-semak dan didalamnya ditemukan satu kantong Goodybag warna Hitam.
"Ternyata setelah dibuka, isinya tiga unit HP lengkap dengan kotaknya merk IPhone dan softcasenya," terang Bayu Sigit.
Adapun ketiga HP merk IPhone tersebut yakni jenis 1 unit Iphone 12 Pro Max berwarna Hitam, 1 unit Iphone 11 Pro berwarna Hitam, 1 unit Iphone 11 berwarna hitam, dan 2 buah softcase untuk Iphone 11 dab Iphone 11 pro.
"Saat ini barang bukti sudah diamankan di Pos Mota'ain untuk diserahkan ke instansi terkait," ujarnya.
Berkaitan dengan itu, Alumnus Akmil 2003 itu memberikan apresiasi kepada pos jajarannya dan berharap agar terus melakukan pengawasan dan pemantauan dengan menggelar patroli bersama yang melibatkan instansi terkait maupun para pemuda sehingga adanya keterpaduan dan gerakan yang sama dalam memerangi aksi penyelundupan maupun tindakan ilegal lainnya.