Okenews - Komandan Yonif 742/SWY Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro selaku Dansatgas Pamtas RI-RDTL Sektor Timur memberikan apresiasi kepada pos-pos yang tetap eksis melaksanakan pembinaan teritorial selain mengamankan wilayah perbatasan RI-RDTL.
Hal itu diungkapkan Dansatgas saat mengambil apel Danpos yang dilaksanakan di Mako Satgas Pamtas Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, Rabu (2/6/2021).
Pembinaan teritorial yang dimaksud Bayu Sigit yaitu melakukan upaya pembinaan teritorial dengan metode pendekatan komunikasi sosial, bakti sosial dan karya bakti atau gotong royong yang melihatkan masyarakat sehingga terjadi hubungan silaturahmi, kebersamaan dan kekeluargaan antara Prajurit TNI di pos-pos terdepan dengan masyarakat.
"Alhamdulillah ini sudah membuahkan hasil yang dapat dilihat dari kedekatan masyarakat dengan para Prajurit di pos. Bahkan di beberapa pos, masyarakat meminta agar personel pos jangan ada yang diganti, ini patut diapresiasi," ujarnya.
Selain itu, lanjutnya, kemarin (Selasa, red) sore, personel Pos Lakmars memperoleh dua pucuk senjata jenis tumbuk rakitan yang diserahkan secara suka rela oleh AL (55 tahun) warga Desa Henes Kecamatan Lamaknen Selatan.
"Ini hasil kerja keras pos Lakmars yang sudah berupaya melakukan pendekatan kepada masyarakat sehingga masyarakat dengan suka rela menyerahkan senjata miliknya," jelas pria hobby Gym tersebut.
Sedangkan Danpos Lakmars Serka Nictesen adi Putra Duru menceritakan dua pucuk senjata tumbuk rakitan itu diberikan oleh AL setelah pihaknya melakukan pendekatan baik silaturahmi, anjangsana atau ngobrol-ngobrol biasa dengan masyarakat setiap hari.
"Jadi kami (personel Pos Lakmars) disamping melaksanakan pengamanan wilayah perbatasan, juga melakukan pembinaan teritorial salah satunya dengan program lantainisasi terhadap rumah tidak layak huni (RTLH) milik keluarga AL sehingga terjalin hubungan emosional yang bagus antara pos dengan masyarakat," terang Nictesen.
Kedua pucuk senjata tersebut, sambungnya, berdasarkan informasi dari AL sudah lama disimpan di rumahnya karena takut untuk melaporkan sehingga AL meminta anggota pos yang bekerja lantainisasi di rumah RB (52 tahun) datang ke rumahnya.
"Selesai bekerja, sorenya langsung ke rumah AL dan kedua senjata tersebut diserahkan untuk diamankan oleh pos," ucap Nictesen.
Kedua senjata tumbuk rakitan tersebut langsung diamankan personel pos dan diserahkan kepada Mako Satgas untuk diamankan dan dikumpulkan menjadi satu dengan barang bukti lainnya.