Okenews - Kunjungan kerja Wakil Asisten Operasi Kepala Staf TNI AD (Waasops Kasad) Brigjen TNI E. Reza Pahlevi bersama rombongan ke Provinsi NTT dalam rangka pengawasan dan evaluasi pelaksanaan Satgas Pengamanan Perbatasan RI - RDTL baik Sektor Timur maupun Sektor Barat.
Hari ini, Waasops Kasad didampingi Komandan Korem 161/WS Brigjen TNI Legewo W.R. Jatmiko bersama Kasrem 161/WS Kolonel Inf Jemz Andre Ratu Edo dan para Kasi Kasrem 161/WS melaksanakan video conference (Vicon) dengan Komandan Satgas Pamtas Sektor Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro, Dansatgas Sektor Barat Letkol Arm Andang Radianto dan para Dandim wilayah perbatasan Sektor Timur dan Barat, Rabu (4/8/2021).
Setelah Danrem 161/WS membuka acara Vicon dilanjutkan dengan paparan Kasiops Kasrem 161/WS Letkol Inf Horas Sitinjak tentang kondisi Kolakops, kondisi material, personel dan hal-hal menonjol dalam pelaksanaan tugas Satgas Pamtas baik sektor timur maupun barat.
Terkait dengan itu, Letkol Inf Bayu Sigit Dwi Untoro di Mako Satgas Pamtas Sektor Timur Kelurahan Umanen Kecamatan Atambua Barat Kabupaten Belu menyampaikan beberapa hal-hal yang menjadi perhatian Satgas Pamtas Sektor Timur di wilayah tanggung jawabnya sebagai bahan masukan diantara permasalah patok dan Pos Batas Lintas Negara (PLBN).
Dijelaskannya, sejak serah terima dengan satuan lama, sebanyak 53 patok sudah hilang dan rusak, setelah terjadi badai siklon tropis seroja sebanyak 10 patok hilang terbawa arus sungai.
"Saat ini ada 19 patok yang sudah mengkhawatirkan karena posisi patok berada pada lahan kemiringan dan juga ada yang dekat dengan sungai sehingga rawan kehilangan ataupun rusak," terangnya.
Selain itu, Dansatgas juga menyampaikan agar ada buku pedoman khusus tentang pelaksanaan tugas di Pos Batas Lintas Negara (PLBN) sehingga sinergitas antar aparat yang bertugas di PLBN dalam menjaga lintas batas negara terjalin dengan baik.
Bayu Sigit juga melaporkan selain melaksanakan tugas pokok menjaga wilayah perbatasan, juga melaksanakan pembinaan teritorial (Binter) yang sudah berjalan baik sejak tiba di Kabupaten Belu seperti anjangsana, silaturahmi, gotong-royong, bakti sosial, semenisasi, mesin dan tandon air, dan lainnya.
"Ini semata-mata dilakukan untuk melakukan pendekatan dalam mewujudkan kebersamaan, kekompakan dan keharmonisan bersama masyarakat," tutupnya.