Okenews - Bertempat di Dusun Wisata Sasak Ende Desa Sengkol, Kecamatan Pujut, Senin (04/10/2021), Kementerian Komunikasi dan Informatika khususnya Direktorat Ekonomi Digital menyelenggarakan Pendampingan Teknologi Digital Sektor Pariwisata di 2 Kawasan Prioritas Pariwisata Nasional. Salah satunya di kawasan Mandalika pada Bulan Oktober 2021 dengan menggandeng pengelola desa wisata setempat.
Direktur Ekonomi Digital Kementerian Komunikasi dan Informatika, I Nyoman Adhiarna mengatakan, pendampingan Teknologi Digital Sektor Pariwisata bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan dan keterampilan khususnya pengelola desa wisata dalam menghadapi era digital.
Melihat perilaku para wisatawan end to end tourism, terdapat tahapan Pre-Visit melalui discovery state yang artinya para wisatawan melakukan riset atau penggalian informasi terkait objek wisata apa yang cocok untuk mereka kunjungi sehingga diselenggarakan pendampingan teknologi digital pada berbagai desa wisata serta pembuatan konten virtual desa pada berbagai kawasan wisata prioritas.
Dijelaskan, pengembangan konten virtual desa wisata perlu menjadi prioritas inisiatif digital pariwisata karena mampu menciptakan efek pemerataan ekonomi sesuai salah satu target dari Sustainable Development Goals (SDGs) dari Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) tahun 2030.
Desa merupakan destinasi yang menarik mengingat potensi ekonomi dan sosial yang mencakup banyak aspek, seperti kuliner, alam, sosial-budaya, dan sejarah sehingga perlu dipromosikan.
"Konten wisata yang dikembangkan nantinya menjadi program promosi dalam bentuk travel jurnalisme yang nantinya akan diunggah melalui internet dalam bentuk konten video," paparnya.
Desa wisata, lanjutnya, merupakan pusat kegiatan ekonomi yang harus dikembangkan untuk membantu pertumbuhan ekonomi dan Lombok Tengah memiliki potensi yang banyak untuk dikembangkan dengan lebih baik. Dengan demikian diharapkan potensi desa wisata di Lombok Tengah ini dapat dikembangkan.
"Pendampingan ini kami lakukan secara langsung di desa wisata, tidak hanya menyampaikan materi tetapi juga melakukan pendampingan dengan membuat konten yang hasilnya dapat dipromosikan sehingga memberikan manfaat pada desa wisata tersebut," terangnya.
Ditekankan, pada pendampingan adopsi teknologi digital sektor pariwisata ini materi yang disampaikan lebih kepada pemanfaatan teknologi digital untuk pembuatan konten dan promosi desa wisata melalui media sosial dan pemanfaatan Search Engine Optimization (SEO) untuk menaikan potensi konten dikunjungi/ dilihat pengguna Internet, termasuk penggunaan perangkat pendukung fotografi seperti Drone dan kamera professional dalam proses pembuatan konten audio-visual.
"Kami harapkan materi yang disampaikan dapat bermanfaat dalam pengembangan desa wisata dalam mengenalkan desa wisata keseluruh dunia serta adanya berkelangsungan program mandiri dari pengelola desa wisata," ujarnya.
Adapun peserta yang dipilih untuk dapat mengikuti pogram ini adalah perwakilan pengelola desa wisata pada Kawasan Wisata Mandalika dan diprioritaskan kepada bagian promosi serta generasi milenial.
Pendampingan adopsi teknologi digital sektor pariwisata ini didukung oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Kabupaten Lombok Tengah, Pengelola Desa Wisata Kopang Rembiga, dan Sasak Ende. Pemberi materi dan pendampingan oleh Vitria Ariani, M Ilham Fadhilah, Barry Kusuma, Irwan dan Reza Permadi yang dibagi ke dalam 4 workshop di Bulan Oktober 2021.
Sementara, Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Lombok Tengah, H. Lendek Jayadi memaparkan, salah satu cara merawat NKRI adalah melalui pariwisata. Untuk itu, dalam memasarkan pariwisata tidak terlepas dari digitalisasi.
"Terlebih saat ini kita masih dalam suasana pandemi Covid-19. Untuk membangkitkan kembali sektor pariwisata maka kita harus melahirkan tranformasi baru melalui digitalisasi," jelasnya.
Mengapa perlu menyiapkan desa wisata, Lendek menjelaskan bahwa pada November 2021 mendatang event World Superbike akan berlangsung di Sirkuit Mandalika. Yang mana, event tersebut akan menghadirkan tamu sekitar 200 ribu.
"Sedikitnya 20 persen dari jumlah tamu akan hadir ke sini. Belum lagi pada event MotoGP 2022 mendatang. Untuk itulah, mulai dari sekarang kita siapkan desa wisata sebagai tempat untuk menerima tamu," pungkasnya.