Okenews | Duta Lingkungan NTB bersama Persatuan Wartawan Lombok Tengah (PWLT) kembali menanam ribuan pohon dalam Festival Lingkungan Hidup dan Pameran Produk UMKM di Desa Lantan Kecamatan Batukliang Utara, Minggu (10/10/2021).
Dalam kesempatan itu, Ketua Panitia Duta Lingkungan Agustina Rahmawati memaparkan, kegiatan diikuti 92 peserta ini merupakan rangkaian ketiga dari Duta Lingkungan Hidup NTB. "Kami mohon dukungan pemerintah, mulai dari pemerintah provinsi, pemerintah kabupaten hingga pemerintah desa agar kegiatan ini terus berjalan," ungkapnya.
Sementara itu Kades Lantan Erwandi memaparkan, Desa Lantan memiliki hutan yang luas dan merupakan bagian dari penyangga mata air untuk memenuhi kebutuhan masyarakat Lombok Tengah pada umumnya. "Oleh karena itu tanggung jawab kita bersama adalah menjaga hutan atau alam ini," pesannya.
Bagi Kades Lantan, apa yang dilakukan hari ini perlu untuk terus ditindaklanjuti. Jika semua pihak saling bahu membahu atau memiliki kemauan menjaga alam dan lingkungan maka keadaan alam dan bumi akan senantiasa semakin baik.
"Saya yakin dan percaya dengan kemauan dan kerjasama kita, wilayah utara ini akan semakin tertata dengan baik," ucapnya.
Disampaikan, Desa Lantan masuk sebagai desa wisata. Lantan sendiri memiliki sekitar 24 air terjun dengan ketinggian minimal 5 meter hingga maksimal 22 meter.
"Saat ini kami baru mengelola dua air terjun, yakni Air Terjun Loang Tune dan Air Terjun Babak Pelangi. Yang mana sumber mata airnya dari danau Segara Anak Gunung Rinjani," paparnya
Kepala Dinas Lingkungan Hidup NTB Madani Mukarom menyampaikan ucapan terima kasih serta apresiasi kepada pihak-pihak yang telah menginisiasi pelaksanaan kegiatan menanam ini. "Ini menjadi stimulus bagi warga masyarakat NTB dalam menumbuhkan semangat peduli terhadap lingkungan kita," ungkapnya.
Dikatakan, permasalahan lingkungan ini telah menjadi isu global yang harus diatasi bersama. Salah satu penyebab terjadinya berbagai kerusakan adalah perlakuan manusia kepada alam.
"Saat ini kita mulai merasakan suhu bumi yang terus meningkat, cuaca yang tidak menentu bahkan bencana alam yang semakin sering terjadi. Untuk itu, kita semua memiliki tanggung jawab menjaga alam," terangnya
Kegiatan penghijauan seperti ini, lanjutnya, menjadi salah satu langkah nyata dalam menyelamatkan sumber mata air. "Melalui kesempatan yang baik ini saya mengajak semua yang hadir untuk terus menciptakan program masyarakat untuk cinta menanam dan memelihara pohon demi terwujudnya NTB yang hijau," katanya.
Bupati Lombok Tengah, H. Lalu Pathul Bahri, S.IP, menjelaskan kondisi hutan di Lombok Tengah setiap tahunnya digarap oleh masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Sehingga kondisi hutan semakin memprihatinkan. "Kalau ini tidak dijaga maka bagaimana nasib generasi kita nantinya," ujarnya.
Kejadian seperti banjir, longsor, kebakaran hutan dan lain sebagainya harus dicegah dengan cara menanam pohon. Sehingga semua elemen punya tugas untuk menjaganya. "Jika di Lombok Tengah kekurangan air maka jangan salahkan alam. Tapi itu adalah kesalahan kita semua yang tidak merawat bumi air dan kekayaan alam ini," kata Pathul.
Pathul juga mengingatkan kepada Duta Lingkungan NTB agar pohon yang ditanam hari tetap dipantau perkembangannya. Berapa yang mati dan berapa yang tumbuh harus diperiksa. "Jangan sampai kegiatan ini hanya dijadikan seremonial semata. Untuk itu, sesekali sambangi pohon yang sudah kita tanam ini," pungkasnya.