Okenews | Sejumlah aktifis yang tergabung dalam Forum Masyarakat Untuk Keadilan dan Transparansi (Formasi Utara) mengadakan diskusi publik membedah isu-isu lingkungan bersama Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM) Tirtha Adhi Rinjani di desa Tanak Beak kecamatan Batukliang Utara Lombok Tengah, Minggu (17/10/2021).
Dalam diskusi tersebut para peserta yang tergabung dalam Formasi Utara mengeluarkan ide, gagasan maupun uneg-uneg mereka seputar isu-isu penting di Lombok Tengah. Tidak hanya isu lingkungan, beberapa peserta juga banyak membahas isu pemberdayaan masyarakat dan pariwisata.
Dalam kesempatan tersebut, ketua Formasi Utara, Syamsul Rizal mengaku prihatin dengan kerusakan lingkungan di wilayah Utara. Dikatakan Rizal, pembalakan liar masih marak hingga saat ini yang berpengaruh pada sumber mata air.
"Akibat kerusakan hutan, debit air Lombok Tengah berkurang 25 persen. Sehingga sangat disyukuri bahwa dengan adanya diskusi ini kita telah sepakat menyelamatkan hutan dan air kita," kata Rizal.
Kondisi ini kata Rizal, sangat mengkhawatirkan. Mengingat kondisi hutan dan debit air di wilayah Utara merupakan aset yang tidak ternilai harganya bagi masyarakat Lombok Tengah.
Hal ini juga akan berpengaruh besar pada keberlangsungan pariwisata di wilayah Selatan. Karena bagaimanapun juga, kebutuhan air bersih di obyek-obyek wisata andalan di Selatan akan sangat bergantung pada air dari wilayah Utara.
Namun demikian, persoalan ini tidak akan bisa selesai hanya dengan oleh masyarakat saja. Diperlukan dukungan yang kuat dari semua pihak, termasuk pemerintah daerah.
Kedepan pihaknya berharap isu lingkungan menjadi program prioritas pemerintah daerah. Bila perlu kata Rizal, anggaran program pelestarian lingkungan ada di masing-masing SKPD.
Diakuinya, kepedulian Pemkab Lombok Tengah terhadap isu lingkungan terus membaik. Terutama jajaran PDAM yang mulai terbuka dan bekerjasama masyarakat dalam menjaga hutan dan debit air di wilayah Utara.
"Kami merasakan ada semangat dan harapan baru di tubuh PDAM. Kami berharap kedepan kita bisa terus membangun kerjasama yang baik dan merumuskan program-program positif untuk masyarakat Lombok Tengah," harapnya.
Sementara itu Plt.Dirut PDAM Lombok Tengah, Bambang Tamtomo mengapresiasi komitmen Formasi Utara dalam kelestarian lingkungan.
Menurutnya, hal tersebut patut mendapat dukungan semua pihak. Karena bagaimanapun juga, kerusakan lingkungan sudah menjadi masalah global dan menjadi momok menakutkan bagi masyarakat.
"Semangatnya sangat baik. Jadi sebagai pihak yang bergantung pada hutan di wilayah Utara, kami dari PDAM siap mendukung program Formasi Utara," janjinya.
Adapun program yang akan dilaksanakan PDAM dalam waktu dekat adalah reboisasi dengan melibatkan semua pihak. Adapun yang akan ditanam diutamakan pohon-pohon yang bisa menjaga debit air khususnya beringin dan trembesi.
Beberapa program pemberdayaan masyarakat sekitar hutan juga akan dijalankan, khususnya penguatan ekonomi. Namun mengenai bentuk program yang akan diberikan, akan dikaji lebih lanjut bersama pihak-pihak terkait lainnya.
"Ekonomi masyarakat di sekitar hutan juga perlu diperhatikan. Selain pemberdayaan, kami juga rutin turun ke masyarakat menyuarakan pentingnya menjaga hutan," kata Bambang.
Untuk itu pihaknya berharap kesepakatan yang telah dibangun ini bisa dijalankan dengan baik, demi masa depan generasi yang akan datang.