Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy tampil memberikan solusi dan menggelar pertemuan dengan Forkopimda serta tokoh agama dan masyarakat untuk mendapatkan solusi terbaik dan meredam konflik itu.
"Pemerintah Lombok Timur bersama Forkopimda, sesepuh agama dan tokoh masyarakat sudah bertemu dan menandatangani surat pernyataan. Kita berharap setelah itu semuanya damai,” katanya, Senin (03/01/2022).
Selain itu, Pemkab Lotim juga sudah menawarkan kepada pihak assunnah agar lokasi pembangunan musala tersebut dipindahkan ke tempat lain. Jangan dikomunitas yang dominan memiliki keyakinan berbeda.
Karena, jika lokasi pembangunan musala tersebut dikelilingi oleh komunitas yang berbeda dengan As-Sunnah dan jarak antara masjid yang satu dengan lainnya juga berdekatan maka bupati memastikan akan tetap terjadi polemik.
Jika As-Sunnah setujui untuk pindah, maka pemerintah akan membeli lahan tersebut untuk sarana lain seperti pembangunan BUMDes agar bisa dimanfaatkan oleh masyarakat, khususnya masyarakat sekitar.
Jika pembangunan musala itu tetap di sana, kata bupati, maka bisa menjadi bom waktu. Menghidari reaksi di masa mendatang. Seandainya untuk pondok pesantren, pihaknya tetap khawatir akan tetap ada gejolak.
Bupati berharap, jamaah as-Sunnah mendirikan mushalla atau pondok di komunitasnya sendiri supaya konflik ini tidak terulang kembali pada masa mendatang.
Sukiman juga meminta masyarakat untuk tetap menjaga harmoni bersama agar ketertiban di masyarakat tetap terjaga. Tidak mudah terprovokasi berita menyesatkan apalagi terjadi perpecahan.