Penandatanganan komitmen bersama 13 desa ramah perempuan dan peduli anak |
Di antaranya Desa Labuhan Lombok, Terara, Montong Betok, Lenek Kalibambang, Loyok, Menceh, Gereneng Timur, Jerowaru, Paremas, Pandan Wangi, Wakan, Sukaraja, dan Borok Toyang.
Penobatan tersebut dilakukan saat melakukan kunjungan kerja di Lotim, Senin (07/03/2022).
Sementara itu juga menteri beserta rombongan meninjau display produk Sekolah Perempuan dan selanjutnya bertolak ke Sekolah Perempuan Murah Hati di Aikmel.
Selain dilakukan dialog ditandatangani pula komitmen bersama 13 desa ramah perempuan dan peduli anak oleh para Kepala Desa dan Perwakilan CSO yang disaksikan oleh Menteri PPPA, Sekda, dan Kadis P3AKB.
Menteri PPPA, Bintang Puspayoga mengatakan, pentingnya implementasi atas penandatanganan komitmen bersama unuk perwujudan 10 indikator desa ramah perempuan dan peduli anak di 13 desa model yang sudah disepakati.
"Diharapkan dengan memulai dari desa berbagai persoalan terkait isu perempuan dan anak yang disebutnya multisektoral serta sangat kompleks dapat terurai dan diselesaikan," tegasnya.
Menurutnya model desa tersebut dapat dilakukan oleh desa lainnya di daerah ini. Sehingga dengan begitu berbagai persoalan seperti perkawinan anak, kekerasan dalam rumah tangga dan persoalan lainnya dapat terus diminimalisasi.
Selain itu pihaknya mengingatkan kebijakan mewujudkan desa ramah perempuan dan peduli anak dapat memanfaatkan dana desa.
"Diingatkan pemerintah daerah agar memaksimalkan dana alokasi khusus (non fisik yang serapannya masih tergolong rendah di Lotim," tandasnya.
Sementara Sekda Lotim HM Juani Taofik dalam sambutannya mengatakan dengan dinobatkan sebanyak 13 desa di Lotim menjadi desa ramah perempuan dan peduli anak di Lotim tentunya menjadi penyemangat bagi kami.
" Kita harapkan dapat semakin menekan ketimpangan gender dengan adanya desa ramah perempuan dan peduli anak di Lotim," tandasnya.