Kepala Pelaksana Baznas Abdul Hayyi Zakaria mengatakan dengan adanya bantuan ini diharapkan bisa membantu guru-guru honorer untuk lebih semangat dalam melakukan proses mengajar.
Ia mengakui, bantuan ini jumlahnya tidak sebanding dengan jasa-jasa dan pengabdian yang diberikan kepada para siswa, namun dengan adanya bantuan ini ia berharap bisa bermanfaat dan membuat proses pembelajaran.
"Semoga proses pembelajaran kita jadi semakin efektif dan bisa memberikan semangat kepada para guru-guru kita," harap Abdul Hayyi.
Ia menegaskan, bantuan ini akan tetap disalurkan, dan sekarang bantuan ini menyasar ke beberapa kecamatan, di antaranya, Kecamatan Wanasaba, Aikmel, Masbagik, Sukamulia, dan Sakra.
Saat ini, Baznaz baru bisa memberikan bantuan bagi guru sebanyak 1049 orang. Masing-masing guru mendapatkan Rp200 ribu.
Ia menyebutkan, penyaluran bantuan Baznas ini mengacu pada data guru yang ada diberikan Dikbud yang sudah diverifikasi. Bahkan sudah melakukan pengecekan ke masing-masing UPTD di masing masing kecamatan.
Hal itu dilakukan agar penyaluran bantuan yang disalurkan kepada guru-guru memang benar-benar guru yang berhak mendapatkannya.
"Memang kita disni menargetkat bantuan ini kepada guru tidak tetap (GTT) dan pegawai tidak tetap (PTT), dan untuk tahap ini kita sudah melakukan penyaluran yang kelima kali," terangnya.
Bantuan yang disalurkan ini bersumber selain dari BAZNAS Kabupaten, juga bersumber dari Baznas Provinsi. "Kami targetkan penyaluran bantuan seperti ini pada tahun 2023 akan rampung di semua kecamatan di Lombok Timur," ucapnya.
Penyaluran bantuan ini juga merupakan bentuk transparansi Baznas, bahwa zakat yang telah dikeluarkan tersebut bisa bermanfaat kepada para guru yang masih dalam katagori mustahiq.
Ia berharap kepada para guru-guru yang blum mendapatkan bantuan untuk bisa bersabar. "Kami akan terus mengupayakan agar semua guru non PNS dan P3K mendapatkan bantuan tersbut," tutupnya.