Okenews.net - Komisi II DPRD Lombok Timur menerima kedatangan masyarakat Masbagik yang tergabung dalam Forum Masbagik Bersatu (Formabes) di kantor DPRD Lotim,Senin (07/03/2022).
Wakil Ketua DPRD Lotim, Badran Achsyid bersama Ketua Komisi II M Waes Al Qorni bersama anggota menerima kedatangan masyarakat Masbagik tersebut. Termasuk Kepala Dinas Kesehatan Lotim H Parhurrahman.
Kedatangan masyarakat Masbagik itu guna menagih janji Bupati Lotim mengenai pembangunan rumah sakit tipe D di Masbagik yang sampai saat ini belum ada realisasinya.
Wakil Ketua DPRD Lotim M. Badran Achsyid meminta agar pembangunan rumah sakit tipe D di Masbagik tersebut harus jelas regulasinya. Dengan tujuan agar tidak ada persoalan di kemudian hari.
"Pembangunan rumah sakit itu harus jelas. Begitu juga rekomendasi dan SK Bupati agar dilanjutkan dalam pembahasan TAPD nanti," tegasnya.
Sementara Waes Al Qorni meminta agar pihak yang hadir dalam hearing itu untuk terbuka dan transparan seperti pemerintah daerah untuk segera mengakomodir tuntutan masyarakat tentang pembangunan rumah sakit.
"Harusnya pemerintah daerah segera mengakomodir apa yang sudah dijanjikan kepada masyarakat mengenai pembangunan rumah sakit tipe D di Masbagik," terangnya.
Ketua Forum Masbagik Bersatu, Bayu Ade Putra mengatakan kedatangannya untuk menyampaikan keluhan masyarakat Masbagik yang mempertanyakan pembangunan rumah sakit tipe D yang direncanakan pemerintah.
"Kami inginkan Pemkab Lotim jangan hanya memberikan janji. Tapi realisasi yang harus secepatnya dijalankan agar masyarakat tidak bertanya seperti ini," tegasnya.
Menanggapi hal tersebut Kepala Dinas Kesehatan Lotim Pathurrahman menegaskan, Pemkab Lotim sudah mengalokasikan anggaran untuk rencana peningkatan status Puskesmas Masbagik menjadi rumah sakit tipe D sebesar Rp 750 juta bersumber dari Dana Alokasi Umum (DAU).
Sementara anggaran yang dibutuhkan untuk peralihan status Puskemas Masbagik baru menjadi rumah sakit tipe D berkisar antara Rp 20-an juta.
"Kita sudah siapkan anggaran Rp 750 juta. Tapi anggaran yang dibutuhkan Rp 20 s,d 25 Milyar untuk peralihannya dari puskesmas menjadi rumah sakit tipe D," tutupnya.