Ketua Bidang PPA LK2T Amelia Karunia AK mengatakan, kegiatan ini
merupakan bagian dari komitmen LK2T dan KOHATI Selong untuk berjuang dalam
menekan angka perkawinan anak dan melawan kekerasan seksual terhadap perempuan.
Ia menyebutkan, kasus perkawinan anak dan kekerasan seksual
di Lombok Timur terus menunjukkan peningkatan, bahkan di awal tahun 2022 ini,
banyak kasus pelecehan seksual yang tayang di media-media mainstream. Karena itu
perlu diperhatikan serius untuk diatasi.
“Kegiatan konferensi perempuan daerah bagian dari perjuangan
untuk mewujudkan Kabupaten Lombok Timur layak anak dan perempuan yang saat ini
diupayakan pemerintah kabupaten. Semoga hal ini dapat terwujud,” harapnya.
Ketua Umum KOHATI Selong Deby Sulistiyo BRL mengatakan, kasus
pelecehan seksual marak terjadi di Lombok Timur. Kasus tersebut tidak hanya dialami
remaja 17 tahun ke atas tetapi anak SMP hingga anak SD.
Ia melihat kasus ini sebagai salah satu bagian dari dampak negatif
teknologi termasuk karena factor pendidikan, melainkan faktor lingkungan. Untuk
itu, Kohati Cabang Selong dan LK2T kerjasama dengan pihak-pihak terkait termasuk
pemerintah daerah.