Achmad Dewanto Hadi |
Selama dua hari, mereka diberikan pembekalan tentang regulasi perizinan dan hal hal teknis terkait prosedur perizinan online yang selama ini diterapkan dalam penyelenggaraan perizinan.
Kepaka Dinas PMPTSP Lombok Timur, Ahmad Dewanto Hadi mengatakan kegiatan ini merupakan rangkaian untuk memperkuat kemitraan antara pemerintah dan pelaku usaha. Peran pelaku usaha sangat dibutuhkan untuk bersama-sama membangun daerah dan membuka lapangan kerja baru .
Dikatakan, implementasi masih didominasi oleh nvestasi pemerintah, ini bisa dilihat dari distribusi APBD melalui program-program yang ada baik itu dalam bentuk belanja langsung maupun tidak langsung. Karna itu, ujarnya, perlu investasi swasta untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
"Ini bisa dilihat misalnya saat gajian ASN, pusat swalayan ramai untuk memenuhi kebutuhan keluarga, agak berbeda dengan daerah yang padat investasi dan usaha bisa setiap pekan. Paradigma pelayanan itu , pengusaha harus dimudahkan namun bukan berarti menyampingkan syarat ketentuan yang ada. Kecepatan pelayanan pemerintah semakin meningkat," jelasnya.
Lombok Timur, papar Dewanto, memiliki potensi yang besar dan menjanjikan baik itu potensi usaha pariwasata, perikanan laut dan potensi lainnya seperti sektor pertanian dan perkebunan.
"Semua ada tinggal bagaimana mengolahnya. Sekitar 13 juta pertahun pendapatan perkapita warga Lombok Timur dan itu masih tergolong kecil dibandingkan daerah lain", imbuhnya.
Karna itu, dia berharap dengan investasi dari para pelaku usaha yang mulai berkembang saat ini bisa menjadi indikator untuk pertumbuhan ekonomi.
Kedepan, lanjutnya, orientasi Pendapatan Asli Daerah (PAD) sejatinya mulai bergeser. pemerintah terus mendorong terciptanya lapangan kerja, menyerap tenaga kerja baru dan bisa berkontribusi untuk pembangunan ekonomi.
"Target invetasi tahun jni untuk Lombok Timur sebesar 1,3 triliun dan kita optimis melampaui itu, bahkan di triwulan pertama saja tahun ini 2022 trend data investasi cukup besar," ungkapnya.