Ketua Percasi NTB HM Syamsul Luthfi saat wawancara |
Kegiatan yang dikuti para pecatur hebat yang mewakili kabupaten dan kota di NTB itu akan berlangsung selama 6 hari, mulai 26-31 Mei mendatang.
Pada kesempatan itu, Luthfi menegaskan, saat ini Percasi NTB berupaya keras untuk melakukan pembinaan yang berjenjang, baik di tingkat sekolah maupun di kelas-kelas junior untuk mempersiapkan bibit unggul di masa yang akan datang.
Pihaknya berjanji akan berupaya untuk memasarkan permainan catur di masyarakat, terutama di sekolah-sekolah. Tidak hanya di Kabupaten Lombok Timur, melainkan di seluruh kabupaten kota di NTB.
Ia yakin, langkah itu bisa meningkatkan minat dan semangat para generasi muda untuk gemar dengan catur. Diketahui, turnamen catur ini cukup banyak memperebutkan medali emas di dalam setiap penyelenggaraan PON.
"Kalau Pengurus KONI NTB mau serius untuk memikirkan target pencapaian di masa yang akan datang, maka cabor ini bisa diprioritaskan untuk merebut medali emas," ujarnya.
Biasanya, kata dia, daerah yang masuk lima besar saat ini adalah daerah-daerah yang banyak memperhatikan cabor yang banyak memperebutkan medali emas.
Ia mencontohkan atletik dan tembak, tanpa mengesampingkan cabor lainnya yang lebih sedikit memperebutkan medali emas.
Hal ini menurutnya, harus menjadi pemikiran semua, terutama Pengurus KONI dan Pengurus Cabor lain di Provinsi NTB guna memikirkan desain besar olahraga daerah.
"Desain besar olahraga nasional yang sudah dibuat oleh pemerintah harus menjadi pemicu bagi kita untuk membuat desain olahraga daerah," papar Legislator NasDem itu.
Apa lagi, sambungnya, Februari lalu UU olahraga sudah disahkan, di sana banyak hal baru yang menajdi perhatian pemerintah termasuk masa depan atlet dan bentuk pembinaan olahraga yang harus dilakukan.
Kedepan ia berharap desain olahraga di NTB disesuaikan dengan nasional. "Karena tahun 2045 nanti, kita ingin menjadi 10 besar di olimpiade yang harus difikirkan dari sekarang," harapnya.