Foto: Lokakarya Nasional ACTION melalui zoom meeting |
Penyelenggarakan kegiatan Lokakarya Nasional Pemulihan Ekonomi Kerakyatan melalui Program Penguatan UMKM Terdampak pendemi tersebut dihadiri sejumlah unsur.
Di antaranya mitra PUPUK, mitra konsorsium, pemerintah daerah, perusahaan, penerima manfaat, media massa dan lainnya yang terlibat dalam program tersebut.
Tujuan pelaksanaan Lokakarya Nasional ini adalah menyediakan ruang untuk membagikan pengalaman dan pembelajaran yang diperoleh dari program ACTION.
Selain itu, untuk mengenal praktik yang baik dalam penguatan kapasitas UMKM dan menyusun rekomendasi keberlanjutan inisiatif pemulihan ekonomi kerakyatan pasca pandemi.
Pada kesempatan yang sama Josswa selaku perwakilan dari HIVOS menyampaikan pentinya pendampingan dalam penguatan manajemen bisnis keuangan.
Termasuk pendampingan legalitas, badan hukum, koneksi dengan kemitraan melalu program yang sudah ada, dan pendampingan fasilitas untuk ruang belajar bersama.
Ia menyebutkan, tujuan program ACTION tersebut untuk meningkatkan ketahanan dan solidaritas masyarakat miskin dan terpinggirkan dalam menanggapi dampak pandemi.
Melalui program ini, diharapkan mampu mendukung pemulihan sosial dan ekonomi masyarakat, terutama di tingkat keluarga dan komunitas.
Dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan tersebut, PUPUK bekerja sama dengan akademisi dan praktisi untuk menyusun modul pelatihan bisnis dan kewirausahaan.
Modul tesebut diharapkan menjadi pedoman guna mencetak tenaga pendamping terampil untuk mendampingi dan memfasilitasi UMKM terdampak pandemi yang ada di 5 (lima) wilayah kerja program ACTION.
Lebih lanjut ia menegaskan, PUPUK sebagai salah satu anggota konsorsium ACTION telah melakukan berbagai kegiatan yang berkontribusi bagi pencapaian tujuan proyek ACTION.
Sementara itu, Perwakilan PUPUK Ceko mengatakan perlunya penyiapan sarana seperti CBO, modul dan lainnya serta melakukan kolaborasi yang tersistem agar menghasilkan keuntungan.
Ia menyebutkan, lebih dari 150 UMKM memiliki bisnis model dan rencana bisnis, serta ada 100 UMKM yang mendapatkan bantuan berupa materi penunjang usaha seperti bahan baku dan barang modal usaha.
Selain itu, PUPUK mendampingi UMKM dalam mendapatkan legalitas usahanya. Sampai saat ini, ada sekitar 50 UMKM yang telah memenuhi persyaratan untuk mengakses produk-produk keuangan yang disediakan oleh perbankan.
Kelima puluh UMKM ini akan difasilitasi agar memiliki kemampuan mempresentasikan proposal bisnisnya (pitching) untuk mendapatkan pengembangan bisnisnya.
Perlu diketahui, proyek ACTION ini dilaksanakan oleh Hivos bersama mitranya yaitu CISDI, KAPAL Perempuan, SAPDA, PAMFLET, dan PUPUK.
Pada bulan Juli 2020, Hivos menerima dukungan dana sebesar EUR 2.499.000,58 dari Uni Eropa (UE) untuk melaksanakan Proyek ACTION (Active Citizens Building Solidarity and Resilience in Response to COVID-19).
Program ini telah berjakan 24 bulan di 40 desa dalam 15 kecamatan di 5 kabupaten/kota, yakni Kota Jakarta Timur, Kabupaten Bogor Jawa Barat, Kota Yogyakarta, Kabupaten Lombok Timur Nusa Tenggara Barat, dan Kota Makassar Sulawesi Selatan.