Foto: Desain gambar Ruang Terbuka Publik Pancor |
Saat ini, pembangunannya belum rampung bahkan masih jauh dari sebutan 100 persen penyelesaian pembangunannnya. Namun demikian tampak masyarakat mulai menikmatinya sebagai tempat duduk-duduk santai di malam hari hingga dijadikan tempat aktivitas perdagangan bagi pedagang kecil dan aktivitas lainnya.
Di sisi lain, kehadirannya pun sudah mulai menunjukkan suasana lain di sekitar pembangunannya. Dapat dibayangkan ketika sudah jadi nanti. Dengan desain yang indah, tentu RTP itu akan menjadi salah satu icon kota santri terbesar di NTB tersebut. Dan hal itu dinantikan masyarakat.
Foto: Desain RTP Pancor |
Sejumlah masyarakat pun menyambut baik. Menurutnya, kehadiran RTP ini bakal menjadi bagian dari objek wisata yang bisa dinikmati wisatawan, terlebih lagi jika disinergikan dengan destinasi wisata religi makam Pahlawan Nasional TGH KH. M Zainuddin Abdul Majid yang lokasinya tidak jauh.
Ketua Pemuda Pancor Bersatu Syarifuddin juga mengakui, masyarakat Pancor menyambut baik pembangunan RPT itu. Karena kedepan dapat menciptakan nuansa berbeda dan juga mendatangkan manfaat bagi masyarakat.
Ia mengakui, saat ini banyak masyarakat mempertanyakan, apakah pembangunannya lanjut atau tidak? Jika berlanjut pihaknya berharap agar pemerintah segera menuntaskan hal itu supaya segera dinikmati oleh semua masyarakat.
Pria yang karib disapa Guru Syarif itu juga menegaskan, pembangunan RTP tersebut bisa menjadi "wajah baru" bagi kota Pancor yang dikenal sebagai kota santri. Apalagi jika nanti akan disinergikan dengan destinasi wisata religi makam pahlawan nasional.
"Tidak kalah pentingnya, RTP itu juga pasti akan memberikan ruang kreasi bagi generasi dalam konteks terciptanya lapangan kerja. Terciptanya ruang bisnis bagi masyarakat yang akan berdampak pada pertumbuhan ekonomi masyarakat sekitar," ujarnya, Rabu (22/06/2022).
Foto: Desain gambar RTP Pancor |
Terpisah, Kepala Dinas Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) Lombok Timur H Marhaban kepada wartawan, Rabu (22/06/2022) mengatakan, saat ini pemerintah Lombok Timur sedang berikhtiar untuk penuntasan pembangunan RTP.
Meski saat ini belum dikerjakan, namun pihaknya menargetkan selesai pada tahun 2022. Ia menyebutkan, pembangunan RTP ini merupakan program pemerintah daerah yang dibiayai dari dana pusat.
Ia pun berharap, dalam waktu dekat ini bisa dikerjakan agar semua masyakarat bisa menikmatinya. Namun saat ini pihaknya mengakui sedang berupaya maksimal agar segera terwujud.
Karena anggaran yang dibutuhkan cukup besar. Kalau mengacu pada rancangan anggaran, pembangunan RTP butuh biaya sebesar Rp.14,6 miliar. Rinciannya, untuk di sebelah selatan sekitar Rp 7 miliar demikian juga di sebelahnya.
Ia mengakui, saat ini pengerjaan RPT itu kurang dari 50 persen dari target keseluruhan. Jika mengacu pada desain yang sudah direncanakan pembangunan akan berada di kiri kanan jalan. Dan saat ini baru dikerjakan sebelahnya saja.