Okenews.net - Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy mengumpulkan
semua camat guna mendengarkan sejumlah permasalahan yang ada di masing-masing
wilayah dan berupaya menjawab serta menemukan solusinya.Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy gelar Rakor
Rapat kooordinasi (Rakor) yang berlangsung Rabu (11/01/2023) di
Rupatama 1 Kantor Bupati itu dihadiri sejumlah pimpinan OPD yaitu Kepala
DPMD, Kepala Dinas PUPR, Inspektur Daerah, Kepala Bappeda, Kepala BPKAD, serta
BPBD.
Bupati membuka rapat tersebut dengan kembali mengingatkan
pentingnya konsultasi, koordinasi, dan kolaborasi. “Jangan ragu konsultasi,
kemukakan yang tidak bisa dihadapi di lapangan,” pesannya.
Ia percaya, tidak ada yang tidak bisa dipecahkan dengan
konsultasi, koordinasi, dan kolaborasi yang baik dengan seluruh pemangku
kepentingan. Rapat ini juga disebutnya sebagai upaya menyelesaikan berbagai
persoalan di penghujung RPJMD 2018-2023.
Sejumlah persoalan yang mengemuka dalam rapat tersebut di antaranya
banyaknya jalan yang mengalami kerusakan disamping drainase yang menimbulkan
genangan, permukiman yang terendam banjir, hingga kondisi kantor camat.
Terkait persoalan jalan rusak, bupati menjelaskan tahun 2023,
karena kondisi kemantapan jalan di Lombok Timur mencapai 75% maka tidak ada
dukungan pendanaan dari Pemerintah pusat.
Ditegaskannya yang tersedia hanya dana pemeliharaan. Namun
demikian Pemda akan tetap melakukan perbaikan, terlebih ini menyangkut
kepentingan dan kebutuhan masyarakat Lombok Timur.
Bupati juga memberi perhatian terhadap kondisi bantaran sungai.
Karena itu ia menugaskan seluruh camat untuk menginventarisasi bantaran sungai
yang dimanfaatkan masyarakat, kecuali untuk kepentingan umum.
Pemanfaatan tersebut dikhawatirkan dapat mengganggu daerah
aliran sungai. Apa lagi tidak memiliki izin. Selanjutnya Pemda akan melakukan
operasi penertiban bantaran sungai sebagai upaya normalisasi.
Bupati Sukiman juga menegaskan untuk menunda pelaksanaan STQ
tingkat Kabupaten. Mengingat keterbatasan anggaran, ia meminta agar STQ lebih
difokuskan pada pemusatan latihan (training center) yang lebih mantap.
Hal itu dilakukan untuk mendongkrak kembali prestasi Lombok Timur, mengingat pada
pelaksanaan MTQ tingkat provinsi NTB beberapa lalu prestasi Lombok Timur turun
dibanding pelaksanaan sebelumnya.
Sementara itu menyinggung pelaksanaan Pilkades serentak tahun
2023 ini secara umum dilaporkan relatif aman terkendali. Meskipun ada riak-riak
akan tetapi hal tersebut sudah ditangani.