Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Abdullah Muzakkar mengatakan, acara ini merupakan tindak lanjut dari kerja sama yang telah ditandatangani sebelumnya dengan Universitas Kitakyusu Jepang.
"Kita berharap semua kerja sama yang telah ada dimaksimalkan dengan baik sehingga kampus kita betul-betul menjadi kampus yang go international," ujar Muzakkar.
Sebagai kampus swasta terbaik di NTB, pihaknya menegaskan harus menunjukkan eksistensi agar dan membangun kolaborasi dengan semua pihak sehingga visi kampus yang didirikan pahlawan nasional itu mampu bersaing ditingkat global dan berkelanjutan.
Apalagi saat ini, kemajuan global telah menuntut dunia pendidikan untuk terus berinovasi secara berkelanjutan. Ia menyadari pendidikan merupakan hak fundamental dalam nilai kehidupan manusia.
Menurutnya, kehidupan manusia pada dasarnya tidak dapat dipisahkan dari pendidikan, sehingga pendidikan memegang peranan yang sangat penting dalam menunjang kehidupan manusia.
"Sehingga tema kuliah umum tentang implementasi Sustainable Development Goals (SDGs) terhadap kehidupan sehari-hari ini sangat tepat," ulas doktor jebolan UNJ itu.
Sementara itu, Prof Miyake menegaskan betapa pentingnya SDGs untuk menjaga keberlangsungan lingkungan supaya tetap bersih dan terjaga keasriannya.
Ia sempat menceritakan sejarah SDGs di Jepang cukup panjang yang mencanangkan program itu termasuk mengaitkan dengan Indonesia yang banyak masyarakat tinggal di pinggir sungai. Sampai akhirnya terbentuk komunitas lingkungan sampai sekarang.
Professor yang fokus pada SDGs di Jepang itu juga berharap supaya ada pertukaran mahasiswa antara Universitas Kitakyusu Jepang dan Universitas Hamzanwadi sehingga kerjasama antara kedua universitas bisa lebih erat.
Pada saat itu, ia menandatangani Implementasi of Agreement (IoA) dengan ke tiga program studi Universitas Hamzanwadi yakni Prodi Geografi, Prodi Tehnik Lingkungan, dan Prodi Pendidikan Biologi.
Diketahui, Prof Miyake Hiroyuki saat ini sedang melakukan penelitian di Indonesia dengan guru-guru sekolah dasar di Mataram. Turut hadir pada kuliah umum itu Prof Takada dan dua mahasiswa asal Jepang.