Buku ini berjudul GEMPA LOMBOK DAN MITOS DEWI ANJANI itu merupakan salah satu karya ilmiah siswa MAN 1 Lotim yang telah diikutsertakan dalam lomba karya ilmiah tingkat nasional.
"Lomba itu diselenggarakan di Manado dan sukses meraih peringkat ke 5," ungkap Pembina KIR MAN 1 Lotim Bohari Muslim usai launching.
Bohari menyampaikan bahwa buku setebal 291 halaman itu telah ber ISBN dan buku ini lahir dari hasil kajian dan penelitian yang mendalam yang dilakukan pada tahun 2019 pascagempa di Lombok.
Proses penelitian ini melibatkan tokoh tokoh agama serta masyarakat suku Sasak di berbagai wilayah, mulai di wilayah Utara (Sembalun) hingga Selatan Lombok Timur (Jerowaru).
Salah satu ulasan di dalam buku itu, bahwa menurut sebagian masyarakat suku Sasak memandang Dewi Anjani merupakan manusia yang dianugrahi karomah (kesaktian).
Dewi Anjani diyakini mampu hidup di dua alam yaitu alam manusia dan alam gaib serta ditugaskan oleh Alloh SWT untuk menunggu Gunung Rinjani.
Masyarakat suku Sasak juga mengaitkan peristiwa gempa yang terjadi pada juni dan agustus 2018 di Lombok karena keberadaan Dewi Anjani.
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian yang dilakukan oleh dua siswa MAN 1 Lotim yakni Arfi Hidayat dan M Arsyad adalah deskriptif kualitatif.
Teknik pengumpulan data berupa observasi, wawancara mendalam dan terstruktur, dan dokumentasi. Sedangkan analisis data yang dilakukan secara kualitatif melalui reduksi data, penyajian data dan pengambilan kesimpulan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa masyarakat suku Sasak memaknai Dewi Anjani sebagai wali kutub dan khalifah dipulau Lombok, masyarakat suku Sasak memaknai Dewi Anjani sebagai manusia yang berpindah ke alam jin dan sebagai penunggu Gunung Rinjani, masyarakat suku Sasak memandang karena kemulian Dewi Anjani perlu ritual khusus untuk mendaki Gunung Rinjani sebagai bentuk penghormatan.
Selanjutnya, Gempa Bumi Lombok terjadi karena keberadaan Dewi Anjani dan juga karena kehendak Tuhan Yang Maha Esa. Terakhir, gempa bumi terjadi sebagai peringatan terhadap masyarakat Suku Sasak karena akhlak manusia yang telah rusak, kerusakan di Gunung Rinjani dan pelanggaran terhadap tradisi ritual sebelum mendaki Gunung Rinjani.
Dengan demikian temuan dalam penelitian ini yaitu kehidupan sehari- hari masyarakat suku Sasak tidak bisa lepas dari ajaran agama dan budaya. Keberadaan cerita sosok Dewi Anjani merupakan refresentasi kultur sosial budaya masyarakat suku sasak yang erat dengan pengaruh ajaran Islam.
Dalam proses penelitian dan penulisan karya ilmiah ini juga mendapatkan tim pembimbing dari tim yang peneliti senior dari berbagai lembaga PTN dan dari balai diklat yang telah ditunjuk secara formal oleh Dirjen Pendis Kemenag RI.
"Hasilnya baru kemudian dinilai dan dipresentasikan di hadapan para juri saat presentasi pinal secara tatap muka di kampus IAIN Manado," papar Bohari.
Atas terbitnya buku karya ilmiah siswa MAN 1 Lotim ini, Kakanwil Kemenag NTB H Zamroni Aziz menyampaikan apresiasi dan kebanggaannya bahwa siswa madrasah juga memiliki minat yang besar dan kemampuan yang baik dalam bidang penelitian.
"Saya berikan apresiasi pada ikhtiar pihak MAN 1 Lotim dan Kepala Madrasahnya untuk menjadikan karya-karya ilmiah siswa yang sudah juara ini menjadi buku yang layak untuk dibaca dan dibanggakan," ucapnya.
Pihaknya juga akan terus mendorong agar madrasah bisa semakin meneguhkan komitmennya dalam memfasilitasi dan memberikan ruang yang luas pada siswa dan guru untuk meraih prestasi dalam upaya mewujudkan madrasah mandiri berprestasi.
"Upaya itu merupakan langkah strategis dalam menyiapkan generasi bangsa yang bisa bersaing dan mampu menundukkan masa depan," ucap Zamroni di hadapan kepala madrasah dan keluarga besar MAN 1 Lotim.