Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy saat meresmikan RSUD Selaparang |
RSUD ini menambah jumlah rumah sakit
milik Pemda Lombok Timur menjadi empat unit dan mengejar rasio ideal jumlah
tempat tidur sesuai standar WHO yang saat ini berada di angka 70,8%.
Penambahan ini tidak saja diharapkan
dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat, melainkan dapat memberdayakan
tenaga kesehatan.
Diketahui, institusi pendidikan saat ini
terus memproduksi tenaga kesehatan yang jumlahnya terus bertambah.
Di sisi lain ia mengakui masih dibutuhkan
penambahan alat, sumber daya manusia, termasuk fisik bangunan RSUD dapat bertambah.
Bupati berpesan kepada Direktur RSUD
Selaparang dan seluruh jajaran untuk tidak putus berkoordinasi, berkonsultasi,
serta berkolaborasi dengan seluruh pihak terkait.
Mulai dari Pustu hingga Dinas Kesehatan
Kabupaten maupun provinsi untuk pelayanan kepada masyarakat dan kemajuan RSUD
tersebut.
kepala Dinas Kesehatan Lombok Timur H
Pathurahman menyampaikan usai peresmian pelayanan RSUD Selaparang ini, masih
ada beberapa tahapan yang masih harus ditempuh.
Di antaranya registrasi Kementerian
Kesehatan, kerja sama dengan BPJS Kesehatan, akreditasi dan pembentukan BLUD, dilanjutkan
dengan peningkatan kelas dan pengembangan.
Salah satu tantangan keberadaan RSUD ini
adalah terbatasnya jumlah dokter spesialis. Karena itu ia bergarap kerja sama
yang baik dengan Pemerintah Provinsi NTB dapat mengatasi persoalan tersebut.
RSUD yang dibangun di area seluas dua
hektar dengan dana Rp. 64 miliar. Rinciannya, untuk fisik bangunan dua lantai
seluas 46.000 meter² sebesar Rp. 41 miliar. Untuk pengadaan alat kesehatan dan
sarana prasarana sebesar Rp. 23 miliar.
“RSUD ini ditargetkan melayani masyarakat
kecamatan Suela dan sekitarnya seperti
Sembalun, Pringgabaya, serta Wanasaba,” tutupnya.