Manfaatkan Bahan Alam, Mahasiswa KKN UNRAM Gelar Sosialisasi Teknik Eco-Printing - www.okenews.net

Senin, 17 Juli 2023

Manfaatkan Bahan Alam, Mahasiswa KKN UNRAM Gelar Sosialisasi Teknik Eco-Printing

Okenews.net - Kelompok Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Mataram 2023 melaksanakan sosialisasi ecoprint di aula Posyandu Cempaka 1 Dusun Karang Kates Desa Mekarsari, Kecamatan Narmada Kabupaten Lombok Barat.

Kegiatan dengan judul sosialisasi pengembangan kretivitas melalui teknik eco-print dengan promosi digital itu berlangsung, Kamis 13 Juli 2023.

"Kegiatan ini berlangsung dari pukul 09.00 hingga 12.00 WITA. Kegiatan sosialisasi ecoprint yang ditujukan kepada masyarakat di Desa Mekarsari, mendapat sambutan yang baik dari masyarakat setempat," Ketua Kelompok KKN Ellyn Mustika Yanti. 

Teknik ecoprint atau ecoprinting merupakan sebuah Teknik cetak dengan pewarnaan kain alami. Prinsip pembuatanya adalah melalui kontak langsung antara daun, bunga, batang, atau bagian tumbuhan lain yang mengandung pigmen warna dengan media kain tertentu.

Kelompok KKN UNRAM yang terdiri dari 10 anggota ini menginisiasi pengenalan ecoprint dengan alasan Keadaan alam di Desa Mekarsari masih sangat asri dilihat dari banyaknya tumbuhan yang tumbuh subur.

Tumbuhan tersebut banyak yang memiliki bentuk yang menarik untuk bisa dimanfaatkan. Untuk itu, program utama yang dilakukan dalam KKN Unram ini adalah implementasi Eco Printing di Desa Mekarsari.

"Proses pembuatan batik ecoprint ini tergolong mudah untuk dilakukan. Selain itu, bahan baku yang digunakan juga mudah ditemui di lingkungan sekitar," paparnya.

Meski pembuatanya tergolong sederhana, ecoprint memiliki keunikan tersendiri yang membuat nilai jualnya tinggi sehingga bisa menjadi potensi produk Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Desa Mekarsari.

Ia menegaskan, proses pembuatan ecoprint ini dilakukan pada kain polos berbahan katun yang merupakan serat alam. Kain tersebut disediakan oleh kelompok KKN.

"Selain itu, disediakan juga alat dan bahan lain yang digunakan untuk membuat ecoprint seperti daun, kain, tawas, panci, air mendidih, plastik, palu” tutur Echa Salsyabila selaku pemateri eco printing. 

Dalam ecoprint, terdapat dua jenis teknik yaitu teknik blanket dan teknik ponding. Teknik blangket merupakan teknik menumpuk atau menutupi dengan kain yang telah diwarnai alami dengan dedaunan.

Proses mordanting ini sama saja seperti mencuci pakaian. Setelah itu, siapkan pewarna dari bahan alam dengan merendam dedaunan dalam larutan cuka.

Hal ini bertujuan untuk mengeluarkan zat warna pada dedaunan dengan maksimal. Lalu, setelah pewarna siap, bentangkan kain yang sudah dibersihkan dan tempelkan dedaunan yang sudah direndam dengan larutan cuka.

"Kemudian, gulung dengan pipa paralon lalu ikat dengan tali. Tahap terakhir, yaitu kukus kain yang telah diikat selama 10 menit. Sedangkan pada teknik pounding proses dan cara pewarnaan kain sedikit berbeda dengan teknik blanket," ujarnya. 

Ia menambahkan, perbedaanya terletak pada dua tahap paling terakhir. Perbedaan pertama adalah pada teknik blanket menggulung kain menggunakan paralon untuk mengeluarkan warna daun pada kain, sedangkan pada teknik pounding memukul daun pada kain menggunakan palu kayu.

Perbedaan kedua yaitu pada teknik iron blanket, pengeringan dilakukan dengan mengukus kain selama 10 menit, sedangkan pada teknik pounding proses pengeringan dilakukan dengan menjemur kain langsung di bawah sinar matahari.

Selain eco printing KKN UNRAM, mengundang narasumber dari CV. TRI UTAMI JAYA untuk mengisi materi tentang labeling dan packaging di era digital. Erwin Irawan SP. memberikan pemaparan terkait pentingnya labelling dan packaging di era digital.

Melalui label, produsen dapat memberi informasi, menarwarkan, mempromosikan produknya sedemikian rupa agar memiliki daya tarik bagi konsumen.

Jika pengemasan dan merk sudah siap maka produk siap untuk di pasarkan, pemasaran dapat dilakukan secara digital agar mampu menjangkau pasar yang lebih luas untuk memasarkan produk secara efisien.

Kegiatan sosialisasi ini diharapkan dapat membantu warga terutama dalam memanfaatkan sumber daya alam berupa daun yang belum banyak diketahui manfaatnya oleh masyarakat secara luas.

"Kami berharap agar kegiatan ini dapat melatih warga untuk berfikir kreatif dalam memanfaatkan peluang yang ada, terutama di lingkungan sekitar warga, " harapnya.

Diketahui, kelompok ini berjumlah 10 orang yakni Ellyn Mustika Yanti, Sachrasdhani Ananta Mujaddin, Baiq Hana Sulhia, Lalu Rizki Aditya Januar, I Dewa Made Aditya Prasantasya, Tasqia Dwi Wuryanti, Fadila Listia Riyanti, Echa Salsyabila, Eliza Sofiana, Masythah Khairiyah Ulfa.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments