"Meskipun tahun ini kondisi fiskal daerah berat, akan tetapi pembayaran hutang jatuh tempo tetap diutamakan. Hal itu juga untuk menjaga kepercayaan pemberi pinjaman," paparnya, Jumat (04/08/2023).
Sekda yang didampingi asisten perekonomian dan pembangunan, Kepala BPKAD, dan jajaran dinas PUPR menjelaskan pula pinjaman senilai Rp. 155 miliar tersebut telah digunakan mendanai sejumlah pembangunan infrastruktur jalan dan saluran irigasi serta infrastruktur dan alat kesehatan rumah sakit.
Kepala Divisi Pembiayaan Publik PT. SMI Erdian Dharmaputra menyambut baik komitmen Pemda tersebut apalagi tidak terlalu banyak kendala pada penyelesaian pekerjaan di Lombok Timur.
Ia menegaskan PT. SMI tetap mendukung pemerintah daerah dalam upaya percepatan penyelesaian infrastruktur yang menjadi kebutuhan masyarakat.
Dana pinjaman PT. SMI dialokasikan untuk pembangunan infrastruktur jalan sebesar Rp. 105 miliar, yaitu untuk satu unit jembatan dan 35 ruas jalan.
Sementara untuk jaringan Irigasi sebesar Rp. 25 miliar yang terdiri dari enam buah bendung dan satu ruas saluran irigasi. Tidak hanya meningkatkan kemantapan jalan sampai 18%, pinjaman tersebut juga mendongkrak indeks kinerja sistem irigasi.
Selain itu sebesar Rp. 19,8 miliar dialokasikan untuk 5 paket pekerjaan fisik infrastruktur RSUD dr. R. Soedjono Selong dan 33 jenis alat kesehatan dan pendukungnya, di samping Rp. 5,2 miliar yang terdiri dari 3 paket pekerjaan fisik infrastruktur rumah sakit Lombok Timur beserta 8 jenis alat kesehatan dan pendukungnya.
Pada kesempatan tersebut dipaparkan pula hasil-hasil pembangunan yang didanai program pinjaman pemulihan ekonomi nasional (PEN) tersebut dan dilanjutkan tinjauan lapangan.