Hal itu diungkapkan Komandan Kodim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro disela-sela kesibukannya di Makodim jalan Prof. M. Yamin Selong Lombok Timur, Selasa (12/9/2023).
Disebutkannya, ada beberapa kriteria Kampung Pancasila diantaranya adanya kemajemukan penduduk baik suku, agama, Ras dan lainnya namun kehidupannya sangat harmonis, rukun dan damai.
"Kriteria yang ada seharusnya Kampung Pancasila itu warganya terdiri dari berbagai suku, agama, Ras, adat dan budaya sebagai implementasi dari nilai-nilai Pancasila," beber Bayu Sigit.
Namun setelah dilakukan pengecekan, lanjut Bayu Sigit, pihaknya mengalami kesulitan untuk menemukan kriteria umum tersebut karena dilihat dari segi suku penduduknya mayoritas penduduk lokal suku Sasak meskipun ada beberapa orang dari luar daerah dan agama mayoritas di NTb juga muslim.
Selain kriteria itu, ada juga beberapa kriteria yang harus ada di desa tersebut sebagai wujud kemanunggalan TNI dengan rakyat didalamnya seperti adanya pembangunan atau perehaban rumah tidak layak huni (RTLH), pompa hydram, ada anggota TNI baik darat, laut dan udara serta kehidupan masyarakatnya yang rukun, damai dan harmonis disamping kriteria lainnya.
Kedepan pihaknya akan terus melakukan pendampingan kepada Desa Danger sebagai Kampung Pancasila sehingga bisa dijadikan wadah ataupun contoh bagi masyarakat untuk menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
Terpisah, Kepala Desa Danger Kecamatan Masbagik Kaspul Hadi mengatakan penunjukan desanya sebagai Kampung Pancasila oleh Kodim Lotim menjadi suatu yang membanggakan. Ia bersama perangkat desa dan masyarakat senang dan siap mendukung program tersebut.
Menurutnya, desa yang dipimpinnya sudah beberapa kali mengikuti lomba baik di tingkat kabupaten maupun provinsi dan berprestasi seperti juara 1 lomba desa tingkat Kabupaten Lombok Timur dan juara 1 dalam lomba teknologi tepat guna tingkat Provinsi NTB, sedangkan untuk lomba kampung sehat yang diselenggarakan oleh Kepolisian RI (Polri) tahun 2020 menjadi juara 3 setelah Desa Pesanggrahan dan Desa Kembang Kuning.
Selain itu Desa Danger juga pernah dijadikan sebagai tempat Latsitarda tahun 2022 yang terbilang sukses, Kasful Hadi juga menyampaikan beberapa kesiapan untuk mendukung menjadi Kampung Pancasila juga sudah dilakukan seperti gotong royong pembersihan di seputaran desa, pembangunan gapura pintu masuk desa dan rencana perehaban Monumen Banteng Hitam yang merupakan monumen bersejarah para pejuang yang melakukan perlawanan terhadap Belanda.
"Nanti kita kerjakan bersama-sama dengan Kodim dan jajaran serta masyarakat sehingga semuanya bisa berjalan sesuai harapan," harapnya.