Darurat Kekeringan, BPBD Lombok Timur Terus Droping Air Bersih di 11 Kecamatan - www.okenews.net

Selasa, 24 Oktober 2023

Darurat Kekeringan, BPBD Lombok Timur Terus Droping Air Bersih di 11 Kecamatan

Kelak BPBD Lombok Timur Lalu Muliadi, ST., MT
Okenews.net - Guna menghadapi tantangan serius akibat musim kemarau yang berkepanjangan, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) setempat telah bergerak cepat untuk memastikan pasokan air bersih bagi masyarakat yang terdampak. 

Kekeringan yang melanda sebagian wilayah ini masuk kategori darurat kekeringan. Kondisi ini telah memaksa warga untuk menghadapi kesulitan dalam mendapatkan akses ke air bersih, yang merupakan kebutuhan dasar untuk kelangsungan hidup.

Guna membantu masyarakat, BPBD Lombok Timur telah melakukan penyaluran air bersih di 11 kecamatan yakni Jeroawru, Keruak, Sikur, Terara, Sembalun, Sambelia, Suela, Lenek, Sakra, Montong Gading, dan Sakra Barat. 

Disebutkan, sebelas kecamatan ini merupakan kecamatan yang memang rentan dengan kekeringan namun kekeringan tidak merata, hanya terdapat beberapa dusun dalam satu kecamatan.  

Program ini bertujuan untuk mengatasi kebutuhan mendesak akan air bersih bagi masyarakat yang terdampak langsung oleh musim kemarau yang ekstrem.

Kalak BPBD Lombok Timur Lalu Muliadi, MT menyampaikan, droping air bersih yang dilakukan ini diharapkan dapat memberikan bantuan yang signifikan dalam memenuhi kebutuhan dasar masyarakat.

"Status darurat kekeringan ini diperkirakan selama dua bulan. Bulan September dan Oktober," ujar Muliadi didampingi Kabid Pencegahan dan Kesiapsiagaan BPBD Rusman, Selasa (24/10/2023).

Selama dua bulan per tanggal 22 Oktober ini, droping air bersih tercatat sebanyak 641 tangki dan akan terus didroping sampai tuntas hingga masyarakat tidak ada lagi permintaan. 

Upaya BPBD ini telah mendapatkan dukungan dari berbagai pihak. Pekan lalu Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) juga telah melakukan droping ke masyarakat untuk membantu mereka.

Selain bantuan air bersih, BPBD juga memberikan bantuan jerigen pada masyarakat atau tempat tertentu seperti masyarakat di Gili, transmigrasi yang benar-benar tidak ada fasilitasnya. 

"Kita melakukan sinergi dengan berbagai pihak terutama saat puncak kekeringan seperti ini, termasuk bantuan Forkopimda atau dari BPBD Provinsi maupun pihak swasta," paparnya. 

Pantauan media ini, masyarakat yang merasakan dampak dari kekeringan ini merasa terbantu dengan upaya BPBD selama ini. Salah satu warga penerima mengungkapkan betapa besar manfaat bantan tersebut.

"Kami sangat bersyukur atas bantuan air bersih ini. Terutama bagi keluarga yang kurang mampu untuk membeli air bersih," ungkapnya.

BPBD berencana untuk terus melakukan upaya ini selama musim kemarau berlanjut, dan mereka berharap untuk mendapatkan lebih banyak dukungan dari masyarakat dan pihak-pihak yang peduli. 

BPBD memprediksi kekeringan ini sampai bulan November mendatang namun kalau masih ada permintaan pihaknya akan terus melakukan droping hingga tuntas.


Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments