Dalam arahannya, Juaini menyadari pelayanan Damkarmat tidak
bisa ditunda-tunda dan berorientasi kepada kecepatan dan ketepatan tindakan. “Damkarmat
pelayanannya tidak bisa ditunda-tunda,” jelasnya.
Ia menyadari kondisi fasilitas yang saat ini dimiliki
Damkarmat terbatas dan beban kerja yang dimiliki juga relatif berat, utamanya
jika dilihat dari luas wilayah dan jumlah penduduk.
Karena itu ia menegaskan komitmen Pemerintah Daerah untuk
menyempurnakan atau setidaknya memelihara sarana yang ada saat ini.
Di tengah keterbatasan anggaran, tahun 2023 ini Pemda juga
memiliki kewajiban mengalokasikan dana hibah terkait Pilkada kepada KPU dan
Bawaslu akan tetapi untuk pelayanan yang langsung dibutuhkan masyarakat
dipastikan tidak boleh terkendala.
Ia mengakui kinerja anggota Damkarmat seraya mengingatkan
untuk tidak terpaku pada keterbatasan, “Saya bersyukur Pak Kadis dan jajaran
mun basa Lombok no ndek ne perekengan lalok,” ungkapnya.
“Begitu anggarannya kurang begitu ada laporan masyarakat
jalan saja,” tambahnya. Hal itu menurutnya sejalan dengan komitmen pelayanan
Pemda terkait pelayanan bermutu yaitu kecepatan, ketepatan, keramahan, dan
kenyamanan (4K).
Terkait pelayanan tersebut ia juga berharap adanya transfer
ilmu dan pengalaman di antara anggota, “berbagi pengalamanlah, jangan pelit,”
pesannya. Ia menekankan pula pengembangan model organisasi pembelajaran yang
diharapkan dapat meningkatkan kompetensi anggota.
Di samping itu ia juga menggarisbawahi agar dapat bersikap
ramah. Sikap tersebut dijabarkan sebagai panggilan hati untuk melaksanakan
tugas, bersyukur dapat membantu sesama.
Usai apel pagi, Juaini meninjau kondisi fasilitas milik
Damkarmat yang nantinya akan dilakukan perbaikan demi menunjang pelayanan
kepada masyarakat.