Tembolak ini merupakan hasil kerajinan tangan bagi masyarakat Dusun Gunungsari Desa Peresak Kecamatan Sakra Lombok Timur. Untuk menjaga nilai-nilai budaya itu, Babinsa Peresak Serka Romit Adi Wijaya memberikan motivasi kepada para pengrajin tembolak untuk terus berkarya dan meneruskannya kepada anak cucu agar tidak hilang begitu saja.
Ditempat berbeda, Babinsa Desa Loyok Kecamatan Sikur Serka Haryanto juga melakukan hal yang sama terhadap pengrajin tangan dari bambu seperti pembuatan tas, pernak pernik rumah tangga dan cup lampu dari bambu.
Berkenaan dengan itu, Komandan Kodim 1615/Lotim Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro disela-sela kesibukannya di Makodim, Selasa (7/11) memberikan apresiasi kepada Babinsa jajarannya yang telah memberikan semangat dan motivasi kepada masyarakat terutama para pengrajin tangan baik dari bambu, rotan ataupun gerabah yang terbuat dari tanah.
Diakui Bayu Sigit, kehadiran Babinsa memang tidak memberikan dampak langsung terhadap usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM), namun paling tidak kehadirannya menjadi penyemangat bagi masyarakat untuk terus menghasilkan produk-produk baru yang memiliki nilai jual lebih.
Menurutnya, selama ini mungkin masyarakat khawatir dengan industrialisasi sebagai bagian dari pembangunan ataupun perubahan secara besar-besaran, padahal industrialisasi itu sendiri adalah proses perubahan sosial ekonomi masyarakat dengan mengolah bahan dasar menjadi barang jadi.
“Jadi bagaimana masyarakat mampu mengolah bahan baku menjadi barang jadi atau barang setengah jadi menjadi barang jadi yang bisa langsung digunakan oleh konsumen dengan menggunakan tangan,” terangnya.
Pria kelahiran Bandung itu juga akan berupaya untuk melibatkan UMKM dalam event-event yang diselenggarakan Kodim 1615/Lotim sebagai salah satu upaya untuk menggairahkan perekonomian masyarakat terutama UMKM dari para pengrajin tangan.