Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Ir. Sahri |
"Insya Allah untuk pupuk para petani tidak perlu terlalu dipusingkan, karena jika suatu hari terjadi kelangkaan pupuk subsidi, kami di Dinas Pertanian juga sudah menyiapkan beberapa solusi untuk menggunakan pupuk organik," ungkap Sahri Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur, Jum'at (19/01/2024).
Kepala Dinas Pertanian Lombok Timur Sahri menyebut, para petani mengusulan beberapa jenis pupuk subsidi sesuai (e-RDKK) oleh kelompok Tani di Lombok Timur.
Dalam usulan tersebut petani di Lombok Timur mengusulkan, pupuk UREA sekitar, 33,413 ton, NPK sekitar 43,225 ton yang diusulkan para petani melalui kelompok tani yang ada di Lombok Timur.
Sahri juga menerangkan, untuk alokasi tahun 2024 sampai hari ini, pupuk UREA sebanyak 17,648 Ton sedangkan NPK 12,700 ton ini kuota untuk Lombok Timur pupuk subsidi, namun kedepan mungkin akan berubah, kalau pupuk non subsidi itu bebas.
"Para petani kita hanya menguslkan, namun setelah dilakukan beberpa kajian kajian oleh Pusat, hanya dapat di realisasikan setengah dari usulan," tambahnya
Ia menuturkan, dinas pertanian bersama PJ Gubernur melakukan monitoring ke Lombok Timur untuk mengawasai kelancaran dan pendistribusian oupuk yang ada di suplayer maupun pengecer agar tepatan sasaran.
"Bebrapa hari yang lalu juga bersma PJ Guberbur beberapa pihak terkait dan Bank Indonesia urun mengecek pupuk tersebut, dan hingga hari ini Jum'at 19 Januari, pupuk subsidi telah sampai di gudang gudang Suplayer bahkan beberpa sudah sampai di petani," tambahnya.
Sahri mengajak, untuk seluruh elemen masyarakat untuk turut membantu mengawal pupuk subsidi tersebut, guna tepatnya sasaran, demi kesejahteraan petani di Lombok Timur.
"Saya mengajak seluruh elemen, untuk sama sama kita kawal Pendistribusian pupuk subsidi tersebut," imbuhnya.
Sahri juga menghimbau, untuk para petani agar menggunakan pupuk secara berimbang dan tidak berlebihan, mengingat media tanam jika terus menerus di pupuk dengan pupuk yang non organik secara berlebih, maka media tanam atau tanah akan menjadi kurus.
"Saya juga menghimbau untuk petani tidak melakukan pemupukan secara berlebih, itu hanya akan merugikan para petani, dan merusak media tanam nantinya," tegasnya
Ia juga memberikan beberapa solusi, jika suatu saat terjadinya kelangkaan pupuk subsidi dengan mengajak para petani Lombok Timur menggunakan pupuk organik dan kompos, dengan tujuan media tanam jadi lebih bagus dan subur.
Dinas pertanian juga sedang meriset dan membuat terobosan untuk pupuk organik yaitu biosaka yang pengolahanya sangat murah dan sangat gampang, biosaka ini dapat mencukupi kekurangan pupuk maupun obat-obatan,
"Saya harap para petani kita jangan lagi meributkan soal pupuk, karana kami di Dinas Pertanian selalu memperjuangkan untuk kesejahteraan para petani, jika tidak lewat pupuk subsidi, maka kami juga telah menyiapkan pupuk-pupuk organik atau kompos yang bisa menjadi pilihan kedua untuk para petani kita," tutupnya.