Launching air bersih di 1898 titik tersebar di seluruh Indonesia itu yang diikuti oleh pimpinan satuan termasuk Komandan Kodim 1615/Lombok Timur Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro.
Melalui video conference (Vicon) di Dusun Timba Gerah Desa Pringgasela Selatan Kecamatan Pringgasela Kabupaten Lombok Timur mengusung tema tentang “Gerakan TNI- AD Manunggal Air dan Bakti Sosial”.
Usai mengikuti lauching air bersih, Dandim 1615/Lotim mengatakan salah satu program TNI AD tahun ini yakni TNI AD Bersama Rakyat Bersatu Dengan Alam Untuk NKRI yang di dalamnya terdapat pemenuhan air bersih bagi masyarakat.
Selain menggelar aksi bersih-bersih baik di pasar, saluran air, pantai, reboisasi, seluruh satuan TNI AD juga fokus dalam pemenuhan air bersih.
Air bersih menurut Letkol Bayu Sigit merupakan salah satu sumber kehidupan yang harus dimiliki dan dipenuhi oleh setiap orang baik untuk keperluan sehari-hari, untuk di konsumsi maupun lainnya seperti mandi, cuci dan kakus (MCK) maupun mengairi lahan pertanian.
“Jika kebutuhan air bersih terpenuhi baik untuk konsumsi, MCK, pertanian dan sebagainya maka secara tidak langsung akan dapat meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” ujarnya.
Saat ini Kodim 1615/Lotim sudah membangun 16 unit pompa hidram yang tersebar di beberapa lokasi di wilayah Kabupaten Lombok Timur dan 1 unit kincir air dengan memanfaatkan teknologi baling-baling sebagai sumber tenaga listrik.
“Alhamdulillah kondisi semuanya masih bagus dan masih digunakan oleh masyarakat kita,” tutupnya.
Ia juga mengajak semua pihak untuk berkolaborasi dan bekerjasama dalam pemenuhan air bersih untuk masyarakat.
Sementara itu, Perwira Seksi Teritorial Kodim Kapten Inf Agil menyampaikan program TNI AD menunggal air bersih untuk tahun ini, Kodim 1615/Lotim mendapatkan 2 unit pembangunan pompa hidram dan lokasinya masih dicari.
“Untuk tahun 2024, kita mendapat 2 unit pompa hidram yang harus terbangun, namun lokasinya masih kita tentukan sesuai dengan persyaratan yang harus dipenuhi terutama debet air dan sudut elevasi,” terangnya.
Debet air yang dimaksud Agil harus tetap mengalir baik pada musim hujan maupun kemarau dan sudut elevasi (kemiringan) air yang jatuh ke pompa hidram juga menjadi perhatian karena saling terkait.
“Jadi air ini harus tetap mengalir meskipun musim kemarau, semakin besar deber air yang jatuh ke pompa maka air yang akan keluar melalui paralon out putnya semakin keras," ujarnya.
Ia menyebut, sudut kemiringan juga sangat mempengaruhi kecepatan air yang masuk ke dalam pompa untuk mengangkat katup pada pompa yang akan mendorong air ketika katup tersebut turun.