Ilustrasi gambar |
Korban yang awalnya akan bertemu mantan kekasih inisial I (15) dirumahnya, kemudan I mengajaknya keluar sekitar jam 20.00 wita, namun rupanya malah diajak minum minuman keras, dan setelah SA mulai hilang kesadaran di rudapaksa oleh I kekasihnya itu dan juga digilir bersama dengan teman-teman dari terduga pelaku I.
Korban SA yang ditemani ayahnya S (50) saat ditemui media ini saat memasukkan laporan di Polres Lombok Timur, S awalnya kaget setelah mendengar cerita dari putrinya tentang aksi bejad dari terduga pelaku I.
"Saya diceritakan langsung, dan tadi anak saya sudah melakukan visum di RSUD Soedjono, dari hasil visum, pelaku lebih dari 5 orang," ujar S ayah kandung korban. Selasa (19/3/2024).
"Tadi setelah melakukan visum, atas pengakuan anak saya yang melakukan ternyata 7 orang," sambung S.
S berharap, dengan alat bukti visum dan pengakuan langsung dari korban, pihak kepolisian bisa mengambil tindakan tegas terhadap ke 7 orang pelaku yang berbuat bejat pada putrinya itu.
"Terduga pelaku I sebelumnya merupakan mantan kekasih anak saya namun sudah putus," terang S.
"Dari pengakuan putri saya pun dia sudah sering di pukul sama I ini," sambung S kembali.
Atas kejadian itu, melalui PS Kasi Humas Polres Lombok Timur, Iptu Nikolas Osman membenarkan adanya rudapaksa yang diduga dilakukan oleh 7 orang tersebut dengan memberikan kronologis kejadian.
"Korban memberi pengakuan telah mengalami kekerasan Sexual pada hari Ahad 17 Maret 2024 kemarin kepada ayahnya," Ucap Nikolas.
Dikatakan Nikolas, Kejadiannya berawal sekira pukul 20.00 Wita korban di telpon oleh teman laki-lakinya yang berinisial I untuk mengajak korban keluar berkumpul.
"Setelah itu sekitar pukul 22.00 wita I datang menjemput korban lalu mengajak korban ke rumah temannya yang berada di Montong Mas. Sesampai di rumah itu , korban di ajak masuk ke dalam rumah dan dipaksa untuk ikut mengkonsumsi alkohol oleh temannya I," terangnya.
Setelah korban akhirnya ikut minum bersama I dan teman-temannya, sekira pukul 02.00 Wita korban dipaksa untuk berhubungan sexual dengan temanya I, tetapi korban menolak untuk melakukan itu.
Atas penolakan itu, korban kemudian dijambak dan dibekap oleh I dan temannya sehingga korban tidak sadarkan diri.
"Sekitar Pukul 04.45 Wita korban baru sadarkan diri dalam keadaan tidak menggunakan pakain (telanjang bulat-red), kemudian korban langsung menelpon orang tuanya untuk meminta tolong dan dijemput," pungkas Nikolas.