DP3AKB Lotim gelar sosialisasi |
Kadis P3AKB Lombok Timur, H. Ahmad mengatakan, Pihaknya telah mengundang 30 orang BKL dalam rangka memberikan Pelayanan-pelayanan atau perawatan dalam 7 dimensi lansia untuk menyiapkan menjadi lansia tangguh tahun 2045.
"Kader-kader yang di undang ini akan diberikan pemahaman yang dimana nanti di Posyandu atau di BKL itu mereka memberikan penyuluhan setiap bulannya kepada lansia tentang bagaimana cara merawat diri dan lainnya karena yang namanya lansia sudah rawan sekali dengan resiko penyakit," Ucapnya
Kegiatan Bina Keluarga Lansia (BKL) dalam rangka menyongsong Indonesia Mas tahun 2045, untuk itu, Pemerintah mempunyai keharusan untuk menyipkan Lansia-Lansia tangguh nantinya di tahun 2045.
"Pemerintah mulai dari sekarang mempersiapkan lansia tangguh agar tidak menjadi beban keluarga kedepannya," katanya.
Dengan itu lanjut H. Ahmat, Lansia tangguh itu artinya bisa madiri, bisa merawat dirinya sendiri, sehingga tidak lagi membebankan keluarganya.
"Sekarang kita lihat kalau sudah umur 60 sampai 70 tahun itu menjadi tanggung jawab keluarga yang sangat berat dianggapnya," tutur H. Ahmat.
Karenanya BKL itu sebut Ahmat, nanti akan dikolaborasikan dengan sekolah lansia yang nantinya akan dimasukkan Program Pesantren lansia sehingga nantinya dicananngkan di mulai dengan dakwah, siraman rohani, dan bagaimana menghadapi akhirat karena tidak terfokus dunia saja.
"Kalau sudah 70 tahun itu lebih bayak berfikir akhirat sehingga kita nanti memberikan tentang siraman rohani, kemudian kita berikan makanan tambahan kemudian baru pemeriksaan kesehatan," sebutnya
"Itu kita coba nantinya, di sekolah lansia yang kita proritaskan yang ada di Bagik Payung. Itu nanti menjadi reprentatif untuk kecamatan lain,"tambahnya
Sementara itu, pihaknya berharap Desa jagan hanya melakukan posyandu saja, tapi di situ ada juga tanggung jawab lagi kepada lansia.
Karenanya H. Ahmat mendoron untuk menyiapkan BMT_nya ada porsi-porsi tertentu yang dapat dianggarkan di APBDes.
"Semua ini akan berjalan bila kita bersama-sama, misalnya anggaran PMD untuk lansia dan balita kan itu akan lebih bagus," demikian H. Ahmat.