Direktur Lembaga Kajian Sosial dan Politik Mi6, Bambang Mei Finarwanto memberikan analisisnya terhadap kian moncernya elektabilitas pasangan Rohmi-Firin tersebut.
Didu, begitu Bambang Mei Finarwanto karib disapa, mengaitkan lonjakan tersebut dengan kecepatan konsolidasi tim Sitti Rohmi dan HW Musyafirin.
"Kader Muslimat NWDI, pengurus NWDI, serta puluhan organ relawan langsung terbentuk begitu Rohmi menyatakan kesiapannya untuk maju sebagai calon gubernur.
Konsolidasi yang cepat dan efektif ini menjadi faktor penentu kenaikan elektabilitas Sitti Rohmi," kata Didu di Mataram, Senin (8/7/2024).
Keputusan Sitti Rohmi Djalillah pada akhir Mei 2024 untuk maju sebagai calon gubernur berpasangan dengan HW Musyafirin memang mengejutkan banyak pihak.
Sebelumnya, Sitti Rohmi lebih sering disebut-sebut akan menjadi calon wakil gubernur berpasangan dengan petahana, H Zulkieflimansyah.
Sebelum pengumuman pencalonannya, survei LSI menunjukkan elektabilitas Sitti Rohmi berada di angka 10,3%. Angka ini di bawah Zulkieflimansyah yang berada di angka 32,3% dan Suhaili Fadhil Thohir dengan 11,9%.
Namun, setelah deklarasi pencalonan bersama HW Musyafirin, posisi Sitti Rohmi meroket, mencapai 33% dalam waktu yang relatif singkat.
Tidak hanya faktor konsolidasi tim, keberadaan Sitti Rohmi yang rajin turun langsung ke masyarakat dari berbagai golongan dan agama juga kata Didu, berperan besar.
Ummi Rohmi, sapaan akrab Sitti Rohmi, dikenal sangat dekat dengan konstituennya. Ia tidak segan-segan hadir di berbagai acara masyarakat, dari pengajian hingga kegiatan sosial lainnya, menciptakan kesan positif dan kepercayaan rakyat.
Didu menambahkan bahwa loyalitas tim dan relawan juga menjadi kekuatan besar bagi pasangan Sitti Rohmi dan HW Musyafirin.
"Kesolidan tim dan semangat relawan yang luar biasa menjadikan Sitti Rohmi sebagai kandidat yang kuat," ujarnya.
Kepercayaan masyarakat bahwa Sitti Rohmi dan HW Musyafirin mampu membawa perubahan positif bagi NTB semakin menguat, seiring dengan aktivitas kampanye yang intensif dan program-program yang pro-rakyat.
Selain itu, rekam jejak Sitti Rohmi selama menjabat sebagai Wakil Gubernur NTB juga menjadi alasan kuat meningkatnya dukungan masyarakat.
Program-program inovatif yang berhasil menurunkan angka stunting hingga 13,78% serta keberhasilannya dalam bidang pendidikan dan kesejahteraan sosial semakin memperkuat posisinya di mata masyarakat.
Sementara itu, Lembaga Survei Nasional seperti LSI Denny JA, Indikator Politik Indonesia, dan Poltracking Indonesia menegaskan bahwa tren elektabilitas Zulkieflimansyah terus menurun.
Hal ini memberikan peluang lebih besar bagi Sitti Rohmi dan HW Musyafirin untuk memenangkan Pilkada NTB 2024.
"Sitti Rohmi punya keunggulan dalam hal dukungan massa, khususnya di Lombok," imbuh Didu.
"Namun, Sitti Rohmi unggul dalam hal relasi personal dengan masyarakat, yang menjadikannya lebih dipercaya sebagai pemimpin," katanya melanjutkan.
Pada akhirnya, pencalonan Sitti Rohmi Djalillah bersama HW Musyafirin di Pilkada NTB 2024 membawa angin segar dalam peta politik lokal.
Masyarakat NTB menaruh harapan besar pada kepemimpinan yang mampu membawa perubahan positif dan merata.
"Dengan strategi kampanye yang solid dan efektif, serta kehadiran langsung yang intensif di tengah masyarakat, Sitti Rohmi dan HW Musyafirin semakin memperkuat posisinya sebagai calon gubernur dan wakil gubernur yang diunggulkan dalam Pilkada NTB 2024," tukas Didu