Para juara saat menrima penghargaan di Thailand |
Pembina Prestasi MAN 1 Lotim Hj Siti Surodiana mengatakan,
siswa-siswinya mewakili Indonesia setelah sukses meraih juara 2 lomba inovasi
yang dilaksanakan di Gedung Balai Pengembangan Talenta Indonesia (BPTI)
Kemendikbud Jakarta, 25 - 27 Nopember 2023 lalu.
“Tim KIR MAN 1 Lotim beradu pada ajang kompetisi penelitian
siswa dan mahasiswa sebagai kelanjutan dari program sebelumnya yang digelar
Kementerian Pendidikan dan Penelitian Thailand kerjasama Museum Sains Nasional
Thailand (NSM),” ujar Surodiana yang mendampingi siswanya ke Thailand.
Komite pengoranisaiannya adalah National Science Museum (NSM) Thailand bersama Ministry of Higher Eduacation, Science, Research and Innovation (MHESI) serta The Science Society of Thailand under the Patnage of His Majesty The King (SST) dalam event The 10Th 2024.
Pada lomba bergengsi ini, Tim KIR MAN 1 Lotim yang terdiri
dari Fatina Nur Khafiza dan Annisa Aulya Maulida mengangkat judul penelitian
“Benefit of Mete Jambu Fruits Asbiotanol to Address Fossil Fuel Dependency InIndonesia” atau “Pemanfaatan Buah Jambu Mete (Anacardium Ocidentale) sebagai bioenatol guna Mengatasi Ketergantungan Bahan Bakar Fosil di Indonesia”.
Menurut Fatina bahwa memasuki era yang serba modern
mendorong masyarakat untuk bergantung pada hal yang parktis dan efisien. Salah
satunya pada tranfortasi, dimana masyarakat mulai menggunakan kendaraan
kemanapun berpergian.
Hal ini menunjukkan ketergantungan Indonesia terhadap bahan
bakarfosil masih sangat tinggi sehingga dibutuhkannya transisi energi untuk
menjaga ketersediaan energi di masa mendatang seperti melalui energi baru
terbarukan.
Karena itu, untuk mendukung upaya pemerintah dalam
mengurangi ketergantungan bahan bakarfosil, salah satunya melalui bietanol sehingga penulis berinisiatif untuk membuat bioetanol dari buah jambu mete.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui cara pembuatan
bioetanol dari buah jambu mete, dan untuk mengetahui persentase bioetanol yang
dihasilkan dari buah jambu mete. Proses pembuatan bioetanol jambu mete ini
melalui beberapa tahapan yakni fermentasi dan destilasi.
Pada tahapan fermentasi buah jambu mete seberat 1 kg yang
sudah diblender dicampur dengan ragi tape yang memiliki variasi yang berbeda,
yaitu 3 grm, 6 grm, dan 9 grm ragi tape kemudian didiamkan pada wadah tertutup
selama 6 haripada suhu ruang.
Hasil fermentasi akan disaring untuk memisahkan ampas dan
ekstrak jambu mete. Pada tahapan destilasi esktrak jambu mete dipanaskan untuk
memisahkan antara ampas air dengan bioetanol dengan suhu 75-78oC selama 6 jam.
Dari proses destilasi, penggunaan konsentrasi ragi tape
sebanyak 3 gram menghasilkan bioetanol sebanyak 135 ml sedangkan pada wadah
kedua yang menggunakan ragi tape 6 grm menghasilkan 140 ml bioetanol, dan
terakhir pada wadah ketiga yang menggunakan ragi tape sebanyak 9 gr
menghasilkan 165 ml.
Kepala MAN Lotim M Nurul Wathoni mengungkapkan rasa syukurnya karena sukses meraih prestasi diajang lomba penelitian ilmiah ini. Siswa MAN 1 Lotim sudah sampai masuk ke level internasional dan diikuti 150an peserta dari 10 negara dan presentasi lombanya menggunakan bahasa Inggris.
Pencapain ini tidak lepas dari dukungan Kemenag NTB,
keluarga besar MAN 1 Lotim, termasuk Baznas Lotim yang mensuport tiket dari
Lombok ke Jakarta. Secara khusus Wathoni berterima kasih atas bimbingan Tim ABAK
Jakarta, Munaspriabto Ramli, Ph.D dan Meilinda Fatra, Ph.D yang telah banyak
memberikan tambahan bimbingan termasuk ikut mendampingi ke Thailand.
“Terima kasih juga kami ucapakan pada pembina KIR MAN 1
Lotim Bohari Muslim yang telah meluangkan banyak waktu untuk mendampingi siswa
ditengah kesibukannya menyelesaikan studi doktoralnya di UNS,” ucapnya.
Torehan prestasi siswa MAN 1 Lotim ini juga mendapatkan
apresiasi dari Kakanwil Kemenag NTB H Zamroni Aziz yang menyatakan bahwa
prestasi siswa MAN 1 Lotim ini menjadi bukti bahwa mutu madrasah di NTB sudah
mendunia.
“Kami harap prestasi ini menjadi motivasi serta contoh bagi
yang lain agar terus maksimal ikhtiar meraih prestasi dengan melakukan banyak
inovasi dan terobosan,” ungkap Kakanwil yang juga saat ini menjadi Pengurus Pusat
GP Ansor.