Okenews.net-- Kemiskinan dan Kebodohan merupakan hal utama yang harus diperangi di negeri ini, termasuk di Kabupaten Lombok Timur. Oleh karenanya, peran pemerintah sangat penting untuk fokus membangun sektor pengerak ekonomi dan sektor pendidikan di daerah.
Sumber Daya Alam (SDA) mesti dikelola secara optimal dan berkelanjutan, serta peningkatan kapasitas Sumber Daya Manusia (SDM) harus terus ditingkatkan dari masa ke masa.
"Untuk kemaslahatan ummat, khalayak masyarakat Lotim secara luas, maka kuncinya dua itu ; SDA dikelola dengan baik dan optimal kemudian SDM kita tingkatkan kapasitasnya baik lewat pendidikan formal maupun non formal," kata Ketua STMIK Syaikh Zainuddin NW, TGH Khairul Fatihin, Minggu 14 Juli 2024
Menurut TGH Fatihin, SDA Lombok Timur sangat luar biasa kaya dan beragam. Potensinya menyebar di sektor pertanian, perkebunan, perikanan, hingga bahari.
Lotim juga mendapat berkah alam luar biasa dengan Gunung Rinjani sebagai ikon yang bukan saja kaya akan local wisdom, tapi juga membawa daerah ini kesohor hingga mancanegara.
SDA sangat luar biasa. Artinya Lotim ini bukan hanya daerah yang terbanyak penduduknya di NTB, tetapi juga potensi SDA-nya sangat komplit.
Tinggal bagaimana kedua hal ini diakselerasi pembangunannya, yakni pengelolaan SDA dan peningkatan SDM.
"Insya Allah dua kunci ini akan membuat Lotim yang sama sama kita cintai ini akan semakin maju dan bermartabat ke depan," papar TGF, sapaan karib Tuan Guru Fatihin.
Cucu Pahlawan Nasional, Maulauna Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid ini menilai, arah pembangunan Lotim saat ini sudah cukup baik.
Namun, tanpa menafikan keberhasilan kepemimpinan terdahulu, TGF mengatakan perlu ada akselerasi atau langkah percepatan untuk Gumi Patuh Karya ini agar bisa lebih baik lagi ke depan.
TGF mencontohkan, sumber daya bahari di Lombok Timur adalah salah satunya. Potensinya luar biasa, Lotim memiliki panjang garis pantai mencapai 220 km² dengan sejumlah Kecamatan pesisir dan 35 pulau-pulau kecil atau Gili.
Di dalamnya ada potensi perikanan tangkap, budidaya udang dan lobster, budidaya mutiara, budidaya rumput laut, dan tentu saja potensi pariwisata yang luas.
Potensi bahari ini ke depan harus ada akselerasi. Bukan hanya mengundang minat invetasi, tetapi SDA yang ada harus didorong untuk dapat dikelola dan dimanfaatkan oleh masyarakat.
"Tugas pemerintah ke depan itu memberikan dukungan, peningkatan SDM, dan bantuan yang diberikan dalam mensupport termasuk merubah mindset berpikir masyarakat pesisir untuk lebih kreatif," katanya.
Gagasan cemerlang TGF itu cukup make sense. Sebab akan menjadi ironi jika di daerah yang kaya akan potensi SDA, namun jumlah penduduk miskin tak juga mampu terentaskan.
Data Badan Pusat Statistik (BPS) Lombok Timur mencatat, jumlah penduduk miskin di Lotim kembali meningkat.
Pada tahun 2021 jumlah penduduk miskin di Lotim sebanyak 190.840 jiwa atau 15,38 persen, kemudian menurun menjadi 189.640 jiwa atau 15,14 persen di tahun 2022, namun kembali meningkat di tahun 2023 menjadi 197 630 jiwa atau 15,63 persen.
Data yang sama menunjukan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Lombok Timur pada 2021 sebesar 2,88 poin, kemudian 2022 sebesar 2,58 poin, dan meningkat signifikan menjadi 3,57 poin di tahun 2023.
Sementara Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Lotim tercatat 0,88 poin di tahun 2021, 0,85 poin di tahun 2022, kemudian meningkat signifikan di tahun 2023 menjadi 1,16 poin.
Padahal jumlah APBD Lotim terus meningkat dari tahun ke tahun selaras dengan peningkatan jumlah penduduknya.
Data terakhir menyebutkan jumlah penduduk Lombok Timur hampir mencapai 1,4 juta jiwa. Sementara APBD Lotim tercatat meningkat dari sekitar Rp 2.8 Triliun di tahun 2023 menjadi Rp.3.4 Triliun di tahun 2024.
TGH Khairul Fatihin mengatakan, akselerasi pembangunan Lombok Timur harus segera dilakukan, untuk meningkatkan kesejahteraan dan kemaslahatan masyarakat sekaligus menekan angka kemiskinan di Lombok Timur.
"Karena itu lah, sejak dulu niniknda kami Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid, berjuang melalui NW untuk mendorong dakwah, pendidikan, dan kesejahteraan ekonomi. Tiga aspek penting dalam kehidupan, berbangsa dan bernegara. Dan ini masih sangat relevan saat ini," ujarnya.
TGF menekankan, jangan sampai Lotim terbranding sebagai daerah penghasil tembakau dan lobster terbaik nasional, sementara di lain sisi juga masih terstigma sebagai daerah kantung kemiskinan dan pengirim TKI terbesar.
"Insha Allah, semua akselarasi pembangunan baik SDA dan SDM ini yang akan kami prioritaskan jika kelak diberi amanah di Lombok Timur ini," katanya.
Profil Singkat TGF
Tuan Guru Fatihin (TGF) bernama lengkap TGH Lalu Gede Muhammad Khairul Fatihin, merupakan Ketua PBNW Provinsi NTB yang sudah menyatakan maju di Pilkada Lombok Timur 2024.
TGH Fatihin lahir di Kota Mataram pada 17 November 1990. Ia merupakan putra bungsu dari pasangan Lalu Gede Wiresentane dan Sitti Raihanun Zainuddin Abdul Madjid.
TGF adalah cucu pahlawan nasional dan pendiri NW, Maulana Syaikh TGKH Muhammad Zainuddin Abdul Madjid.
TGH Fatihin merupakan adik kandung Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Wathan (PBNW) TGKH Lalu Gede Muhammad Zainuddin Atsani.
TGH Fatihin menyelesaikan pendidikan sarjana di Fakultas Dakwah IAIH NW Lombok Timur pada tahun 2012.
Pada tahun yang sama, dia menyelesaikan pendidikan di Ma'had Darul Qur'an Wal-Hadits (MDQH) Nahdlatul Wathan Anjani dan memperoleh gelar Q.H.
Setelah menyelesaikan pendidikan sarjana, TGF ke Makkah melanjutkan pendidikan ke Madrasah legendaris dan tertua di Mekah yaitu Madrasah Al-Shaulatiyah, mengikuti jejak kakeknya.
Sepulang dari Makkah, TGF melanjutkan pendidikan Magister di STIE YAPAN Surabaya dan selesai pada 2019.
Saat ini, TGF menjabat Ketua Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK) Syaikh Zainuddin Nahdlatul Wathan Anjani Lombok Timur sekaligus sebagai Masyaikh Ma'had Darul Qur'an Wal-Hadits (MDQH) Nahdlatul Wathan Anjani.
Pengalaman organisasi mengisi masa muda TGF sejak di bangku sekolah dan kuliah.
Seperti menjadi Ketua Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) IAIH NW Lombok Timur hingga Ketua Senat MDQH NW Anjani.
Fatihin dipercaya sebagai Ketua Pengurus Wilayah Nahdlatul Wathan (PWNW) Provinsi NTB selama 2 (dua) periode sejak 2019 hingga saat ini.