Pembukaan Workshop Program MKWK di Universitas Hamzanwadi |
Wakil Rektor Bidang Akademik Dr Abdullah Muzakar, M.Si mengatakan kegiatan ini bertujuan meningkatkan kualitas pembelajaran dan memberikan pemahaman yang mendalam kepada dosen tentang penerapan project citizen dalam mata kuliah wajib.
Abdullah Muzakar menekankan pentingnya integrasi project citizen dalam kurikulum untuk menghasilkan lulusan yang tidak hanya memiliki kompetensi akademik, tetapi juga mampu berkontribusi secara aktif di masyarakat.
"Dengan
metode project citizen, mahasiswa akan lebih terlibat dalam isu-isu sosial dan
politik yang relevan, sehingga mereka bisa menjadi agen perubahan di lingkungan
mereka masing-masing," ujarnya.
Workshop
ini dihadiri oleh sejumlah dosen dari berbagai fakultas di Universitas
Hamzanwadi. Selama workshop, peserta diberikan pemahaman tentang Project
Citizen, teknik pengajaran yang efektif.
Hal
ini dilakukan agar dosen mampu mengimplementasikan proyek tersebut dalam mata
kuliah mereka. Selain itu, peserta juga diajak untuk berdiskusi dan berbagi
pengalaman tentang tantangan dan peluang dalam penerapan Project Citizen di
kelas.
Kegiatan
ini diharapkan menghasilkan kurikulum yang lebih responsif terhadap kebutuhan
dan perkembangan zaman. Melalui project ini, kampus berkomitmen mencetak
lulusan yang tidak hanya cerdas secara akademis, tepi peduli dan berkontribusi
terhadap perbaikan sosial.
"Mari
kita bersama-sama menciptakan generasi muda yang tidak hanya pintar, tetapi
juga memiliki kepekaan sosial yang tinggi. Melalui Project Citizen, kita bisa
mewujudkan visi tersebut," harapnya.
Wakil
Dekan FIP sekaligus tim pemenang hibah Kementerian, Dr Lalu Parhanuddin menambahkan,
implementasi project citizen dalam kurikulum tidak hanya akan meningkatkan
kualitas tetapi juga memberikan dampak positif pada pengembangan karakter
mahasiswa.
"Proyek
ini merupakan langkah strategis untuk mengintegrasikan teori dengan praktik,
yang memungkinkan mahasiswa untuk menerapkan pengetahuan mereka dalam konteks
yang lebih nyata dan relevan," ujarnya.
Parhanuddin
menjelaskan, hibah dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tersebut akan
digunakan untuk mengembangkan modul dan pelatihan tambahan bagi dosen agar
mereka dapat mengadopsi dan mengadaptasi metode project citizen secara efektif.
Ia
juga menambahkan, dukungan dari kementerian sangat penting untuk suksesnya
program ini. Dengan adanya dukungan finansial dan fasilitas yang memadai, pihaknya
dapat lebih fokus dalam mengembangkan materi ajar.
“Termasuk
melaksanakan pelatihan yang berkualitas tinggi. Ini merupakan bentuk komitmen
kami untuk memastikan bahwa mahasiswa tidak hanya mendapatkan ilmu pengetahuan
yang mendalam tetapi juga keterampilan yang diperlukan untuk menghadapi
tantangan di masyarakat," jelasnya.
Parhanuddin
berharap, dengan terjalinnya kerjasama antara Universitas Hamzanwadi dan
berbagai pihak terkait, hasil dari workshop ini dapat diimplementasikan secara
luas dan memberikan kontribusi signifikan terhadap perbaikan kualitas
pendidikan tinggi.
"Kami
percaya bahwa dengan menerapkan project citizen, kita dapat mencetak generasi
yang lebih kritis, kreatif, dan peduli terhadap lingkungan sosial mereka,"
tutup alumni UPI Bandung itu.