Sorot RKUD, Luthfi Sebut Panjaman Bukan Satu-satunya Solusi - www.okenews.net

Rabu, 11 September 2024

Sorot RKUD, Luthfi Sebut Panjaman Bukan Satu-satunya Solusi

Foto dokumen istimewa
OKENEWS.net - Bakal calon bupati Lombok Timur HM Syamsul Luthfi menyoroti permasalahan terkait dana transfer dari pemerintah pusat yang masuk ke rekening kas umumdaerah (RKUD) seringkali tidak mencukupi untuk membiayai program-program prioritas daerah.

Hal ini, katanya, sering kali menyebabkan daerah terpaksa mempertimbangkan opsi pinjaman untuk menutup kekurangan anggaran. Namun, Luthfi menekankan bahwa solusi tersebut bukanlah satu-satunya pilihan.

Menurutnya, tidak harus terus bergantung pada dana pinjaman. Faktanya, banyak potensi Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang belum tergali secara optimal. Jika bisa memaksimalkan potensi tersebut, kebutuhan anggaran daerah bisa terpenuhi tanpa harus membebani pemerintah daerah dengan utang.

Luthfi juga menyebut bahwa inovasi dan kreativitas dalam pengelolaan keuangan daerah menjadi kunci keberhasilan. Ia menekankan pentingnya penerapan teknologi informasi dalam mempermudah administrasi dan transparansi terkait pengumpulan PAD, sehingga pengawasan dapat dilakukan secara efektif dan efisien.

“Banyak sekali potensi PAD yang belum digali maksimal. Karena itu tentu aparat birokrasi yang ditunjuk untuk menggali potensi dan memaksimalkan pendapatan tersebut harus ditetapkan secara selektif dengan melalui uji kelayakan dan kepatutan,” ujar Luthfi, Senin (9/09/2024).

Banyaknya sektor pendapatan yang bisa dikembangkan dan dikelola pemerintah daerah, sesuai regulasi yang ada saat ini. Hal itu sesungguhnya merupakan suatu kemudahan bagi pemerintah untuk menyusun program dengan skala prioritas yang ada.

Sebut saja seperti dana bea balik nama kendaraan bermotor (BBNKB) dan sejenisnya, dana bagi hasil cukai hasil tembakau (DBHCHT). Termasuk dana pengalihan hak tanah dan bangunan (DPHTB), pajak bahan mineral bukan logam, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), dan lain sebagainya.

“Dengan beragam sumber pendapatan di atas, maka kita harus berani menargetkan Rp1 triliun PAD sampai akhir tahun masa kepemimpinan,’’ katanya.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments