HIMMAH NWDI Pancor |
Kegiatan yang diadakan selama dua hari ini mendapatkan apresiasi dan dukungan dari seorang pegiat literasi sekaligus Founder Perpustakaan Lembah Hijau, Lalu Abdul Fatah. Lalu Abdul Fatah selaku pemateri mendukung penuh gelaran ini, sebab sebagai seorang yang telah berkecimpung belasan tahun di dunia literasi, ia memahami betapa pengetahuan tentang dunia tulis menulis itu begitu penting.
“Menulis itu lebih menajamkan daya kritis, meningkatkan sensitifitas terhadap kata-kata dan meningkatkan citra profesional dalam diri seseorang”, Jelasnya.
Khaerul Majdi, selaku penanggung jawab acara ini mengatakan bahwa di dalam komisariat sendiri, ekosistem tulis menulis ini baru berumur jagung. Keadaan seperti ini tentu saja menjadi salah satu indikator penghambat perkembangan organisasi di ranah komisariat, karena perkembangan tidak sekedar dilihat dari kegiatan membaca dan berdiskusi saja, jelasnya.
Karena ini terbilang baru, maka perlu sekali pembentukan ekosistem tulis-menulis dalam lingkungan himpunan itu sendiri. Dan kerja kreatif ini, tidaklah mudah dan memakan waktu yang cukup lama untuk membuat kegiatan menulis menjadi tradisi di HIMMAH NWDI. Maka, perlu ketelatenan, keberanian, dan konsistensi yang tak mengenal waktu.
Dengan diselenggarakannya agenda ini, Dewan Pimpinan Komisariat menginginkan agar citra dan standar perkembangan organisasi dilihat dari berapa banyak karya yang dihasilkan oleh kader-kadernya. Tentu ini tidak mudah, dan perlu keberanian dan konsistensi. Seperti yang disampaikan oleh seorang sastrawan masyhur, yaitu Pramodya Ananta Toer, “Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah sebuah keberanian dan bekerja untuk keabadian.”
Senarai dengan ucapan Pramodya, inilah yang tengah dialami oleh HIMMAH NWDI, ia kehilangan proses sejarahnya. Maka, dalam keadaan yang seperti ini, segenap kader memiliki tanggung jawab moral dan intelektual dalam proses penggalian sejarah itu. Dan satu-satunya jalan yang harus ditempuh adalah menulis.
Bukan hanya itu, kemah menulis ini juga diselenggarakan untuk mempersiapkan sumber daya manusia yang mapan dalam memproduksi gagasan dan pemikiran yang bukan hanya berakhir dengan suara, tapi juga tercatat abadi dalam sebuah karya tulis.
Selain itu, Dewan Pimpinan Komisariat juga ingin menyambut dengan serius program Badan Riset dan Inovasi Mahasiswa (BRIM) yang akan dilaunching beberapa hari ke depan. Di dalam badan riset ini, tentu tidak bisa diramu oleh satu orang saja, maka perlu persiapan sumber daya manusia untuk meramu program ini. Maka, pemahaman tentang dunia tulis menulis sangat pening untuk menunjang berjalannya Badan Riset dan Inovasi Mahasiswa ini secara patut dan terarah.