Momnt pj Bupati mewisuda 50 Lansia yang berhasil menyelesaikan pendidikannya |
Wisuda Sekolah Lansia tersebut berlangsung di Ballroom Kantor Bupati Lombok Timur pada Senin, 25/11/2024, bertepatan dengan momentum Peringatan Hari Guru Nasional.
Pj. Bupati Lombok Timur H.Muhammad Juaini Taofik yang secara resmi membuka upacara wisuda sekolah lansia menyampaikan apresiasi yang tinggi terhadap keluarga besar BKKBN Provinsi NTB yang telah menggagas sekolah lansia dan seluruh pihak terkait yang telah berkontribusi. “Target Ke depannya diharapkan 1 kecamatan, 1 sekolah lansia,” harapnya.
Ia juga menambahkan bahwa sekolah lansia ini merupakan refleksi dari ajaran Agama Islam, yakni ajaran untuk menuntut ilmu sejak dalam buaian hingga liang lahat, yang artinya belajar tidak ada batasan usia untuk terus belajar. Selain itu, menurutnya keberadaan sekolah lansia adalah perwujudan komitmen negara hadir dan memberikan pelayanan terbaik dalam membentuk keluarga bahagia bagi seluruh masyarakat, tidak hanya dari kelompok umur anak/remaja, akan tetapi untuk kelompok umur 60 tahun ke atas/lansia.
Sementara Kepala Dinas P3AKB kabupaten Lombok Timur H. Ahmat berharap di 2025 mendatang sebanyak 21 Kecamatan bisa melangsungkan wisuda serentak bagi sejumlah 1.100 orang siswa lansia, sehingga akan menjadi wisuda sekolah lansia terbesar Provinsi NTB dan di Indonesia.
“Dan semoga dari 21 kecamatan tersebut ada salah satu desa yang mewakili sebagai verifikasi sekolah lansia di tahun 2025 nanti,” harapnya.
Ia juga menyampaikan, Sekolah Lansia Sehat Ceria ini merupakan program kerja sama antara BKKBN Provinsi NTB dengan Dinas P3AKB Kabupaten Lombok Timur dalam rangka mewujudkan lansia yang sehat, mandiri, aktif, produktif dan Tangguh. Tercatat 50 orang lansia dengan rentang umur 60-89 tahun terdiri dari 18 orang laki-laki dan 32 orang perempuan sebagai siswa. Dengan jam belajar 2 kali dalam sebulan, siswa-siswi lansia berhasil menyelesaikan sekolah dalam 6 bulan 5 November lalu. Dalam upacara wisuda ini, raut bahagia tampak jelas dari wajah para lansia yang kompak hadir mengendarai odong-odong.
Ditempat yang sama, Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi NTB L. Makripuddin menyoroti beberapa permasalahan yang dihadapi mayoritas lansia. Diantaranya persoalan produktivitas serta masalah kesehatan yang menurun dan membutuhkan perawatan. Karena itu sekolah lansia dinilai menjadi komitmen dan upaya yang cukup efektif agar lansia tetap semangat, sehat, dan ceria. “Karena manfaat yang dirasakan dari sekolah lansia ini, kami berharap sekolah lansia ini akan terus dikembangkan,” ungkapnya.