Dua juara MAN 1 Lotim didampingi Pembina Presatasi MAN 1 Lotim Hj Siti Surodiana, M.Pd (paling kanan) |
Keduanya meraih prestasi karena berhasil melakukan penelitian yang menciptakan solusi untuk pertanian berkelanjutan dan lingkungan sekaligus menjaga kelestariannya.
Lomba penelitian ilmiah tingkat nasional ini diselenggarakan Abak Akademi Jakarta yang berlangsung pada tanggal 8 sampai 9 Nopember 2024 di Hotel Palm Royal Cengkareng Jakarta.
Penilaian ini menghadirkan juri dari Kepala Pusat Riset Teknologi Pertambangan BRIN Jakarta Dr. Anggoro Tri Mursito, M.Sc dan akademisi UIN Syarif Hidayatullah Munasprianto Ramli, Ph.D.
Pada lomba yang cukup bergengsi ini, tim siswi MAN 1 Lotim mengangkat judul penelitian Inovasi Bioplastik Berbasis Rumput Laut Eucheuma Cottoni sebagai Kemasan Edible Film untuk Dodol Khas Lombok.
Menurut kedua siswi yang selama ini aktif di ektra KIR MAN 1 Lotim di bawah binaan Bukhori Muslim menyatakan latar belakang penelitian ini adalah masalah penggunaan plastik lapis dodol rumput laut yang tidak ramah lingkungan.
Mereka merasa prihatin melihat banyaknya limbah plastik dari bungkus dodol yang berkontribusi pada pencemaran lingkungan. Dari sinilah muncul gagasan untuk mencari solusi alternatif yang lebih ramah lingkungan.
"Oleh karena itu, kami memanfaatkan rumput laut eucheuma cottoni sebagai kemasan bioplastik edible film untuk menggantikan kemasan plastik dodol. Bioplastik ini juga dapat dikonsumsi bersamaan dengan dodol," ungkap Maya bersama Juita.
Atas torehan prestasinya ini, tim siswi MAN 1 Lotim berhasil membawa medali, sertifikat juara dan reward lainnya termasuk tentu pihak madrasah akan memberikan reward berupa uang tunai melalui program tebus prestasi.
"Reward ini sebagai bentuk suport dan motivasi bagi siswa MAN 1 Lotim untuk semakin giat mengembankan kualitas diri melalui pembinaan ektrakurikuler yang disiapkan pihak madrasah," ungkap Kepala MAN 1 Lotim M Nurul Wathoni.
Capaian ini sangat membanggakan madrasah dan juga keluarga besar Kemenag NTB karena siswa madrasah NTB telah mampu menunjukkan prestasinya dalam bidang penelitian ilmiah tingkat nasional.
"Prestasi ini menjadi bukti bahwa kualitas penyelenggaraan pendidikan di madrasah semakin inovatif, kompetitif dan maju bermutu," pungkas Wathoni.