Kelompok 32 Universitas Muhammadiyah Malang |
Di Indonesia, Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) memainkan peran penting dalam mengelola dan memanfaatkan potensi ekonomi yang ada di desa. Sebagai lembaga ekonomi yang dimiliki dan dikelola oleh desa, BUMDes memiliki tujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui pengelolaan sumber daya yang ada. Desa Jatisari, yang terletak di Kecamatan Pakisaji, Kabupaten Malang, merupakan salah satu desa yang memiliki potensi ekonomi besar namun masih menghadapi tantangan dalam pengelolaan BUMDes yang kurang efektif.
Pendampingan yang dilakukan oleh Kelompok 32 PMM Mitra Dosen UMM bertujuan untuk membantu BUMDes Jatisari dalam menyusun dan mengimplementasikan tata kelola yang lebih baik. Dengan pengelolaan yang transparan, efektif, dan efisien, diharapkan BUMDes dapat beroperasi dengan baik, memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat, dan turut mendukung pembangunan ekonomi desa.
Sebelum memulai pendampingan, Kelompok 32 PMM Mitra Dosen UMM melakukan analisis kebutuhan dan tantangan yang dihadapi oleh BUMDes Desa Jatisari. Beberapa tantangan utama yang ditemukan adalah:
Sumber daya manusia yang terbatas: Pengurus BUMDes memiliki keterbatasan dalam hal keterampilan manajerial dan pengetahuan tentang pengelolaan bisnis yang baik, Kurangnya transparansi dalam pengelolaan keuangan: Keuangan BUMDes belum dikelola dengan baik, dan masyarakat kurang mendapatkan informasi yang cukup mengenai pendapatan dan pengeluaran BUMDes, Pemasaran produk yang terbatas: BUMDes belum memanfaatkan teknologi dan platform digital untuk memasarkan produk unggulan desa.
Untuk meningkatkan tata kelola BUMDes di Desa Jatisari, Kelompok 32 PMM Mitra Dosen UMM memulai dengan melakukan analisis mendalam terhadap kebutuhan dan tantangan yang dihadapi BUMDes, seperti pengelolaan sumber daya, pemasaran produk, dan keberlanjutan keuangan. Pemahaman yang jelas tentang tantangan ini memungkinkan penyusunan strategi yang lebih tepat sasaran. Selanjutnya, kelompok ini fokus pada pengembangan kapasitas pengurus BUMDes dengan memberikan pelatihan untuk meningkatkan keterampilan dalam manajemen sumber daya manusia, pengelolaan keuangan yang transparan, serta kemampuan berkomunikasi dengan masyarakat guna meningkatkan partisipasi dan kepercayaan terhadap BUMDes.
Selain itu, kelompok ini membantu pengurus BUMDes dalam menyusun rencana bisnis yang berkelanjutan, dengan fokus pada pengembangan usaha berbasis potensi lokal, analisis pasar, penentuan produk unggulan, serta pemasaran yang efektif, untuk memastikan keberlanjutan dan manfaat ekonomi bagi masyarakat desa. Tidak kalah penting, kelompok ini juga memfasilitasi BUMDes dalam membangun kolaborasi dengan pihak eksternal seperti lembaga keuangan, pemerintah daerah, dan sektor swasta. Kolaborasi ini bertujuan membuka peluang pendanaan, akses pasar yang lebih luas, dan meningkatkan kapasitas BUMDes untuk menjalankan program ekonomi yang lebih besar.
Melalui pembahasan ini, diharapkan bahwa BUMDes di Desa Jatisari tidak hanya mampu bertahan, tetapi juga berkembang menjadi entitas yang mandiri dan berdaya saing. Dengan tata kelola yang baik dan rencana bisnis yang matang, BUMDes dapat menjadi pilar utama dalam meningkatkan ekonomi desa dan mengurangi ketergantungan terhadap bantuan luar. Melalui pengelolaan yang profesional, BUMDes dapat menjadi pusat ekonomi yang memberikan manfaat langsung kepada masyarakat, meningkatkan pendapatan desa, serta menciptakan peluang kerja bagi warga sekitar.