Direksi yang baru sepekan lebih dilantik diharapkan
mampu menjawab sejumlah tantangan dengan strategi inovatif dan
pengelolaan yang lebih efektif. Mulai peningkatan sumberdaya manusia hingga meningkatkan
pelayanan kepada pelanggan sekaligus memperbaiki neraca keuangan perusahaan
yang selama ini dikritik masyarakat.
Diskusi yang digelar Forum Diskusi (Fokus) Lombok Timur berlangsung Jumat (10/01/2025) dihadiri
berbagai elemen masyarakat, akademisi. Hadir juga Direktur Utama Sopyan Hakim,
Direktur Umum Helmi Saputra, Dewan Pengawas PDAM, Kabag Ekonomi, dan anggota komisi
III DPRD Lombok Timur.
Direktur Utama Sopyan Hakim menyampaikan akan berusaha
mejalankan amah dengan baik, belajar dari lapangan. Ia mengibaratkan pertarung
di medan perang, bahwa sehebat apapun senjata yang dimiliki tapi kalau kita
tidak memahami medan akan mengalami kekalahan.
Sebagai salah satu perusahaan daerah dengan tujuan
supaya mendapat keuntungan sebanyak-banyaknya, Lalu timbul pertanyaan bagaimana
caranya? “Caranya adalah kita memulai memperhatikan sumber daya manusia yang
ada,” ungkap Sopyan Hakim.
Ia menilai personalia di dalam PDAM ternyata tidak
punya semangat yang sama, mulai dari yang terbawah sampai yang teratas sehingga
dalm pidatonya di hari pertama di apel ia mengajak semua personalia menumbuhkan
semangat yang sama, transparan dan tidak boleh ada saling bisik-bisik di
belakang.
Ia juga menuturkan beberpa langkah strategis pembenahan
mulai hari pertama masuk kerja, ia membenahi sejumlah fasilitas kantor untuk memudahkan
pengawasan seperti pembenahan presensi, CCTV diaktifkan dan menaruh monitornya
di dalam ruangan dirut agar semua aktivitas terpantau dengan baik.
“Alhamdulillah kita jalankan dan sudah dipasang hari
pertama, selanjutnya mengaktifkan pengawasan 14 cabang dari 21 kecamatan yang kita
punya, sehingga dapat kita deteksi dengan cepat, siapa yang hanya jadi
kasir-kasiran, siapa yang memang serius bekerja untuk melayani masyarakat
kabupaten Lombok Timur,” ujarnya.
Langkah selanjutnya menertibkan pembayaran
pelanggan yang jumlahnya sebanyak 31 ribu jaringan terpasang terutama pelanggan
yang menjadi aparatur sipil negara (ASN). Datanya sekitar 5 ribuan diharapkan
menjadi taulada pelanggan lain dalm pembayaran yang tepat waktu.
Untuk melakukan itu, pihaknya berkerja sama dengan pihak perbankkan untuk pemotongan gaji secara langsung. Setelah diskusi dengan pihak bank menyatakan setuju. Setelah itu bersurat ke Pj Bupati Lombok Timur untuk menginstruksikan kepada semua ASN yang menjadi pelanggan PDAM bisa dipotong langsung oleh bank. “Alhamdulillah pak Bupati dengan tegas mengatakan kami juga setuju,” tuturnya.
Melalui kebijakan ini, ia berharap dapat mempermudah pembayaran tagihan air, sekaligus meningkatkan kepatuhan dalam melakukan pembayaran tepat waktu. Langkah ini merupakan upaya konkret untuk memastikan bahwa pelayanan PDAM kepada masyarakat berjalan lebih efisien dan transparan. Pihaknya juga berharap ini dapat menjadi contoh bagi pelanggan lainnya untuk mengikuti jejak ASN dalam disiplin membayar tagihan air.