Yayasan Gemilang Sehat Indonesa, Gandeng Aparat Desa, Tokoh Agama dan Tokoh Adat, Cegah Perkawinan Anak Usia Dini - www.okenews.net

Kamis, 13 Maret 2025

Yayasan Gemilang Sehat Indonesa, Gandeng Aparat Desa, Tokoh Agama dan Tokoh Adat, Cegah Perkawinan Anak Usia Dini

Diskusi pencegahan perkawinan anak usia dini oleh (YGSI)
Okenews.net- Dalam upaya mengatasi permasalahan sosial perkawinan anak dan kekerasan berbasis gender dan seksual yang kerap terjadi, sebuah Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) Non Government Organization yang bekerja di Indonesia sejak tahun 1997 melibatkan Tokoh Agama, Perangkat Desa gelar diskusi pencegahan dan penanganan kasus yang kerap terjadi yang bahkan di beberapa kalangan menjadi Isu hangat.

Kegiatan tersebut berlangsung di Hotel Green Hayaq, gedung puri al bahrah, Kab. Lombok Timura Kamis, 13/03/2025


Koordinator Distrik Lombok Timur, Saprudin, dalam sambutannya menyampaikan pentingnya peran tokoh agama dan adat dalam memberikan pemahaman serta pendidikan kepada masyarakat terkait dampak negatif dari PA, KR, dan KBGS.


 "Tokoh agama dan tokoh adat memiliki pengaruh besar dalam membentuk pandangan masyarakat. Melalui FGD ini, diharapkan mereka dapat menjadi agen perubahan yang mendukung upaya pencegahan kekerasan di desa," ujarnya.


Sementara Manager Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGSI) Syamsul Hadi juga sepakat, ia juga turut menyampaikan, bahwa Kegiatan ini bertujuan untuk memberikan pemahaman yang lebih bagi masyarakat di beberapa desa yang memeliki kasus Perkawinan Anak yang

lumayan tinggi.


Dari kegaian ini juga nantinya diharapkan dapat dijadikan pedoman dan bisa di lakukan sosialisasi lebih lanjut di tingkat desa masing- masing, untuk terus memberikan edukasi dan wawasan secara berkelanjutan bagi masyarakat terutama bagi muda mudi yang masih dibawah umur.


"Kami harap di beberpa desa yang hadir pada kesempatan ini bisa terus memberikan edukasi dan pemahaman yang lebih, kami juga akan membukuan materi-materi untuk di taruh di desa, dan bisa di gunakan untuk Khotbah jumaat, karna ini mengandung kajian kajian Fikih terkait pernikahan,"ujar syamsul hakim


Asshirul Kabir, selaku perwakilan dari pemerintah Lombok Timur, juga sebagai Fasilitator juga memberikan afresisasi atas kegiatan yang dilakukan Yayasan Indonsea yang dinilai sangat poasitif, dianjurkannya juga kedepan, agar tim dari YGS turut menghadirkan para pemuda, untuk lebih membakar dan memberi pemahan yang luas.


"Kami selaku pemerintah mendukung penuh, semoga ikhtiar baik kita di bulan Puasa ini tercatat menjadi ibadah, dan semoga Lombok Timur yang kita cintai ini bisa lebih baik, dan menekan anggka pernikahan anak usia dini."tutupnya


Sementara ditempat yang sama Pemateri TGH Abdul Aziz Sukarnawadi menyampaikan, dirinya telah lama mengikuti dan menjadi pemateri di berbagai acara terkait isu Perkawinan Anak

usia dini. Dirinya juga sangat bangga bisa turut menjadi bagian dari Yayasan Gemilang Sehat Indonesia (YGI) karna menurutnya setalah ia Browsing, ia tau bawhwa yayasan ini sangat luarbiasa.


Dirinya juga Mengaku sangat miris dengan penomena yang kerap terjadi di beberapa wilayah di Lombok Timur, namun dengan acara ini dia harap bisa membuat gebrakan dan trobosan bersama untuk memperbaiki Lombok Timur, agar tidak ada lagi kasus kasus serupa. 


"Jujur saya juga sangat miris, oleh karnanya saya selalu menyuarakan dan menjadi narasumber terkait keburukan dari Perkawinan Usia Dini ini," terangnya


Padahal menurutnya juga, jika mengacu pada beberapa kitab fikih yang ada, jelas disana termaktub keriteria dan seperti apa klasifikasi yang memang sudah boleh menikah, bahkan Menikah bisa jadi haram jika tidak memenuhi bebera unsur.


"Di materi yang saya bagikan disna tertulis jelas dari berbagai sumber, perkawinan anak itu sangat tidak dianjurkan, bahkan pernikahan yang sudah dewasapun jika tidak memenuhi syrat bisa jadi haram,"tegasnya.


Ditekannya pula, banyak asfek dan unsur yang harus di perhatikan saat menikah, dan ia juga turut menghimbau pemerintah untuk lebih memperhatikan aturan aturan terkait larangan perkawinan usia dini.


Peranan tokoh agama, masyarakat, dan orang tua juga menurutnya sangat penting dan diharapkan dapat menjadi agen perubahan dalam masyarakat desa, khususnya dalam hal pencegahan kekerasan dan pernikahan usia dini.


Sebagai tokoh yang dihormati dan dipercaya, mereka memiliki pengaruh yang besar dalam menyampaikan pesan-pesan pencegahan melalui ceramah, pengajian, serta pertemuan adat yang sering diadakan di desa.


Selain itu, peran mereka juga sangat penting dalam memberikan edukasi kepada masyarakat tentang pentingnya penghormatan terhadap hak-hak anak, perempuan, dan keluarga.


Kegiatan Positif ini kedepan diharapkan dapat menjadi titik awal untuk terciptanya lingkungan yang lebih aman dan mendukung kesejahteraan anak perempuan, serta keluarga di desa. 


Ia juga turut menganjurkan para peserta untuk mengikuti dan menonton vidio-vidio edukasi yang telah ia muat di beberapa media sosial perbadinya.


Diakhir acara, YGSI bersama Peserta menyusun Khotbah dan ceramah, untuk memberikan edukasi bagi masyarakat nantinya.

Bagikan artikel ini

Tambahkan Komentar Anda
Disqus comments