Buruh dalam Geografi Ekonomi: Berjuang untuk Kesejahteraan Global dan Perdamaian Dunia
Dr. Armin Subhani, M.Pd |
Faktor-faktor ini menciptakan disparitas kondisi kerja di antara berbagai wilayah, dengan beberapa wilayah mungkin menawarkan pekerjaan yang lebih terampil dan berupah tinggi, sementara wilayah lain mungkin terjebak dalam pekerjaan yang rendah produktivitas dan rendah upah. Dalam kondisi tersebut, buruh selalu dalam bayang-bayang tekanan kemiskinan, ketidak adilan, dan perlindungan tak pasti atas hak-haknya.
Di hari buruh ini, saat jendela-jendela rumah terbuka, diantara megahnya pemandangan perkotaan dan hiruk-pikuk politik nasional, terdapat kisah-kisah buruh yang tak pernah terdengar. Mereka adalah pahlawan yang terpinggirkan, yang setiap hari berjuang di garis depan ekonomi global.
Mereka adalah orang-orang yang bangun saat fajar menyingsing, bekerja keras untuk memberi makan keluarga mereka, dan menghadapi tantangan tak terhitung setiap hari. Mahatma Gandhi mengatakan “Pekerja adalah pahlawan sejati dalam masyarakat. Tanpa mereka, roda peradaban tidak akan berputar."
Seperti yang diungkapkan Nelson Mandela, "Pekerja adalah pilar fondasi dari masyarakat kita. Mereka adalah pahlawan yang terlupakan, yang setiap hari berjuang untuk menciptakan dunia yang lebih baik bagi semua orang." Kata-kata semangat ini menggambarkan kekuatan dan keberanian para buruh dalam menghadapi rintangan yang tak terhitung jumlahnya.
Mereka terjebak dalam lingkaran kemiskinan yang tak berujung dan menatap masa depan dengan ketidakpastian. Di tengah semua itu, semangat mereka tetap menyala, karena mereka tahu bahwa pekerjaan mereka bukan hanya tentang mencari nafkah, tetapi juga tentang memperjuangkan hak mereka dan menyuarakan suara mereka.
Helen Keller pernah berkata, "Solidaritas adalah kekuatan kita, kesatuan adalah kemenangan kita." Kata-kata ini memperkuat semangat kolaborasi dan persatuan di antara para buruh, serta pentingnya bersatu untuk memperjuangkan hak dan keadilan.
Di tengah serbuan pekerja asing dan tekanan pasar global, sebagian buruh di negeri ini harus menghadapi jalan-jalan berlubang dan transportasi umum yang tidak dapat diandalkan setiap hari, hanya untuk mencapai tempat kerja yang sering kali tidak menjamin keamanan atau keadilan. Namun, mereka tidak menyerah. Mereka terus maju, karena mereka percaya bahwa perubahan bisa terjadi, bahwa keadilan bisa diwujudkan, dan bahwa perdamaian dunia bisa dicapai.
Buruh bukan hanya pekerja, mereka adalah manusia dengan impian, harapan, dan aspirasi. Mereka adalah bagian tak terpisahkan dari kisah global kita, dan keberhasilan mereka adalah kunci untuk kesejahteraan kita semua. Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mendengarkan suara mereka, menghargai perjuangan mereka, dan berdiri bersama mereka dalam mencapai tujuan kita bersama: kesejahteraan global dan perdamaian dunia.
Mereka adalah kami, dan kami adalah mereka, akankah kesejahteraan dan kedamaian itu untuk kami, dan kita Rakyat Indonesia, jika iya..lalu kapan?.
_______Penulis adalah: Dosen Pascasarjana Universitas Hamzanwadi