www.okenews.net: Covid-19
Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Covid-19. Tampilkan semua postingan

Rabu, 26 Mei 2021

Satgas Pamtas Terus Sosialisasi Pencegahan Covid-19 di Perbatasan RI-Timor Leste

Okenews– Upaya pencegahan penyebaran corona virus desease (Covid)-19 terus dilakukan oleh pemerintah bersama instansi terkait seperti TNI dan Polri baik di tingkat pusat hingga daerah tidak terkecuali pos-pos Satgas pengamanan di daerah perbatasan.



Pos-pos jajaran Satgas Pamtas RI – RDTL Sektor Timur secara bergilir melakukan sosialisasi bahaya Covid-19 dan tehnik pencegahan terjangkit virus berbahaya tersebut dengan menerapkan protokol kesehatan Covid-19 yaitu 5M dan 3T.


Demikian dikatakan Komandan Dansatgas Pamtas Letnan Kolonel Inf Bayu Sigit Dwi Untoro seusai melaksanakan olahraga bersama di lapangan alun-alun Atambua Kabupaten Belu Nusa Tenggara Timur, Rabu (26/5/2021).


Adapun 5M yang dimaksud pria sederhana itu adalah memakai masker, mencuci tangan dengan air mengalir, menjaga jarak, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilitas. Sedangkan 3T yaitu pemeriksaan dini atau testing, pelacakan terhadap orang yang bersentuhan langsung dengan korban Covid-19 atau tracking dan perawatan bagi orang yang terpapar Covid-19 yang dikenal dengan treatment.


“Jadi ini harus dilakukan kerena semua itu penting untuk menjaga kesehatan dan keselamatan kita sendiri maupun orang-orang terdekat yang kita kasihi dan sayangi,” ujarnya.


Menurutnya, penerapan protokol kesehatan Covid-19 dalam setiap aktivitas sangat penting karena ia bisa menjangkiti siapa saja terutama yang memiliki kondisi tubuh lemah.


Untuk itu, pria kelahiran Bandung itu menyarakan untuk berolahraga minimal satu jam setiap hari untuk menjaga kebugaran tubuh dan menjaga pola makan yang sehat sehingga imunitas tubuh tetap terjaga.


Selain itu, sambungnya, pencegahan penyebaran virus corona juga dapat dilakukan dengan melakukan penyemprotan larutan disinfektan seperti yang dilakukan Pos Turiscain ditempat-tempat umum atau fasilitas umum yang sering digunakan oleh orang banyak yang bertujuan untuk membunuh bakteri, virus atau kuman yang berbahaya lainnya yang terdapat pada ruangan atau permukaan benda mati seperti di pasar, perkantoran, tempat ibadah dan lainnya.


“Mari kita tumbuhkan kesadaran dengan saling mengingatkan untuk menerapkan protokol kesehatan dari kita, oleh kita dan untuk kita bersama agar Belu bebas dari Covid-19,” tandasnya penuh harap.

Perketat Prokes, Pengunjung Obyek Wisata Loteng Diswab Secara Acak

Okenews - Pemerintah Kabupaten Lombok Tengah (Loteng) Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) mengeluarkan maklumat untuk menutupan sementara obyek wisata  tanggal 26 Mei 2021 atau Libur Nasional Perayaan Hari Raya Waisak Tahun 2021.



Guna mengamankan hal itu, Kapolres bersama Dandim turun langsung melakukan pengecekan. Aparat gabungan dari TNI/Polri Beserta Satpol PP Kabupaten Lombok Tengah akan tetap memperketat protokol kesehatan (Prokes) Covid-19, karena penyebaran Virus Corona di daerah ini masih dianggap rawan dan masuk zona orange.


Kapolres Lombok Tengah, AKBP Esty Setyo Nugroho, SIK menegaskan, libur nasional perayaan Hari Raya Waisak hari ini, pihaknya telah memerintahkan jajaran yang memiliki obyek wisata untuk melakukan patroli/pengawasan mencegah terjadinya pelanggaran prokes serta mengantisipasi terjadinya kasus 3C dan kejahatan lainnya di tempat wisata masing-masing. 


"Kita jangan kendor dalam penegakan protokol kesehatan, terutama pada tempat-tempat wisata yang biasanya terjadi kerumunan massa," jelas Kapolres Loteng AKBP Esty Setyo Nugroho Sik di kantornya, Rabu (26/5/2021).

 

Demikian pula dengan seluruh Kapolsek, ditekankan agar memberikan perintah kepada para pengelola tempat-tempat wisata dan pengunjung agar menerapkan dan mematuhi protokol kesehatan Covid-19 secara ketat.


"Batasi jumlah Pengunjung 50 persen dari luas area wisata, menyiapkan tempat mencuci tangan, handsanitizer, thermogun, menggunkaan masker dan menjaga jarak," kata Kapolres seraya menegaskan, bila terjadi pelanggaran protokol kesehatan Covid-19, maka tempat-tempat wisata tersebut harus ditutup paksa.


Kapolres juga mengatakan, khusus untuk liburan hari raya Waisak 2021 ini, pihaknya juga akan melakukan Swab Antigen Secara acak di sejumlah obyek wisata maupun di pintu-pintu masuk obyek wisata.


"Hal ini juga sebagai implementasi dari program Kampung Sehat 2 di NTB Sebagai upaya aparat keamanan untuk membantu pemerintah dalam mencepat penanganan wabah Covid-19," pungkas Kapolres Esty Setyo Nuhroho.

Rabu, 05 Mei 2021

HKIN 2021, KI Pastikan Pelayanan Informasi Tetap Berjalan Saat Pandemi

Okenews - Merayakan Hari Keterbukaan Informasi Publik 2021, Komisi Informasi memastikan pelayanan informasi publik tetap berjalan di era pandemi bahkan hingga ke desa dengan mengikuti perkembangan teknologi digital. 

Najamuddin Amy

"Komisi Informasi telah memastikan agar aplikasi atau sistem elektronik untuk pencegahan (surveilance) yang disusun pemerintah membuka ruang partisipasi masyarakat (interaktif) untuk mencegah terjadinya pengabaian atas hak kesehatan masyarakat", ujar Gede Narayana, Ketua KI Pusat dalam perayaan secara virtual, Selasa (04/05) di Jakarta yang diikuti pula oleh Kepala Dinas Kominfotik NTB, Dr Najamuddin Amy. 


Untuk itu, Gede Narayana mengatakan, MoU dengan Kementerian Desa, PDT dan Transmigrasi serta BAKTI Kominfo untuk memastikan Hak Akses Informasi Masyarakat Desa terpenuhi demi mewujudkan Desa Aman, Damai dan Berkeadilan. “Melalui kerjasama ini diharapkan mampu mewujudkan Desa yang aman damai dan berkeadilan bagi masyarakat Desa,” katanya menjelaskan.


Ia meminta pula agar seluruh PPID badan publik tetap melakukan pelayanan informasi dengan memperhatikan hal-hal berikut ini: Memaksimalkan pelayanan informasi berbasis daring (online);

Menurutnya, jika pelayanan informasi tidak dapat dilakukan berbasis daring (online), badan publik wajib menerapkan dan mengedepankan kebijakan pembatasan jarak aman (jaga jarak), menggunakan alat pelindung diri (APD) dan protokol kesehatan lainnya sesuai petunjuk pemerintah dan/atau instansi kompeten lainnya; Memprioritaskan penyampaian informasi secara berkala dan serta-merta berbasis daring (online), khususnya terkait layanan publik di badan publik selama masa darurat kesehatan akibat Covid-19 berlangsung; dan memprioritaskan penyampaian informasi secara berkala dan berbasis daring (online) atau media lainnya, khususnya terkait rencana kebijakan dan anggaran, rencana perubahan kebijakan dan anggaran, dan mekanisme partisipasi publik di badanpublik selama masa darurat kesehatan akibat Covid-19 berlangsung, dengan mempertimbangkan kebijakan pembatasan sosial dan pembatasan jarak aman (jaga jarak).


Sementara itu, Sekretaris Jenderal Kementerian Komunikasi dan Informatika, Mira Tayyiba mengatakan, keterbukaan informasi publik sangat relevan memanfaatkan teknologi digital. 


Kemajuan pesat teknologi digital dinilai dapat menghadirkan keuntungan tetapi juga bisa menjadi tantangan. “Di satu sisi, teknologi digital memungkinkan kita semua untuk beraktivitas dan berkarya terutama dalam masa pandemi. Tetapi, di sisi lain teknologi digital yang tidak bijak pemanfaatannya akan menghasilkan berbagai permasalahan seperti hoaks dan disinformasi. "Oleh karena itu, literasi digital yang baik sudah menjadi suatu keharusan, dan bukan lagi suatu pilihan,” jelasnya.


Dalam implementasi UU KIP lanjut Mira, masih banyak badan publik yang belum berstatus informatif. Merujuk pada data Komisi Informasi tahun lalu, dinyatakan bahwa baru 60 badan publik atau 17,4% yang mendapatkan kategori informatif, 34 badan publik atau 9,8% dengan kategori menuju informatif, selebihnya masih dalam kategori cukup informatif, kurang informatif dan tidak informatif dari 348 badan publik yang dipantau. 


Lebih lanjut, Mira mengatakan ada empat hal yang dapat dilakukan secara bersama untuk peningkatan status badan publik menjadi informatif.


“Pertama, Pejabat Pengelola Informasi dan Dokumentasi (PPID) pada setiap badan publik perlu diperkuat karena dipundak berkala sesungguhnya keberhasilan implementasi Undang-Undang ini. Kedua, pimpinan badan publik pada setiap tingkatan harus memiliki persepsi yang sama akan pentingnya penciptaan budaya keterbukaan informasi,” jelasnya.


Ketiga, peningkatan praktek tata kelola data di setiap PPID dengan memanfaatkan teknologi digital untuk menciptakan tata kelola data yang handal sebagai bahan dasar pelayanan informasi. “Dan keempat, peningkatan kapasitas SDM PPID dalam memanfaatkan teknologi digital,” sambung Mira.


Ketua KI NTB, Suaeb Qury menegaskan, 

sejalan dengan pesan dan amanat Presiden Republik Indonesia yang menekankan bahwa sudah saatnya masyarakat dan pemerintah menyesuaikan dan mengikuti arus tranformasi digital untuk mempermudah akses informasi bagi masyarakat, kemajuan teknologi yang menyertai dan menandai adanya kesungguhan bagi penyelenggara negara untuk berpihak pada orientasi kesejahteraan dan keadilan. 


"Penyampaian informasi harus disertai dengan komitmen dan keberpihakan program pembangunan yang berpihak pada kepentingan rakyat", tegas Qury. 

Senin, 26 April 2021

Bupati Sumbawa Dilantik, Gubernur Minta Fokus Penanganan Pandemi Covid-19

Okenews - Gubernur NTB, Dr. H. Zulkieflimansyah, M.Sc., Senin (26/4/2021) melantik H. Mahmud Abdullah dan Dewi Noviani, sebagai pasangan Bupati dan Wakil Bupati terpilih Kabupaten Sumbawa masa bakti 2021-2026, paket terakhir Pilkada langsung di NTB berdasarkan SK Mendagri, di Ruang Graha Bakti Kantor Gubernur NTB.

Pose bersama usai pelantikan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa


Pada kesempatan tersebut, Gubernur mengingatkan Bupati dan Wakil Bupati Sumbawa tentang upaya penanganan pandemi Covid-19 yang harus terus diupayakan, selain bagaimana menentukan strategi yang baik agar pemulihan dan kebangkitan ekonomi di era pandemi dapat terjadi.


Demikian juga dengan tantangan di era sosial media, Gubernur yang akrab disapa Bang Zul ini mengungkapkan bahwa saat ini masyarakat membutuhkan pemimpin yang dapat melayani serta dapat lebih banyak meluangkan waktu dan mendengar keluhan masyarakat.


"Kepemimpinan dengan tantangan di era sosial media yang kian menuntut kehadiran pemerintah juga membuat pemimpin harus benar-benar melayani dan tidak bersikap feodal," ungkap Bang Zul.


Sementara itu, selepas pelantikan,  Bupati Sumbawa, H. Mahmud Abdullah mengatakan dalam penanganan pandemi, Pemkab Sumbawa sudah memiliki pengalaman yang baik dalam mengendalikan penularan Covid 19.


"Tentu penanganan pandemi yang sudah baik akan kita teruskan. Strateginya, penanganan ini akan kita kepung dan kerjakan bersama sama. Kalau tidak bergotong royong akan sulit," ujar Bupati. 


Terkait kinerja, dirinya dan Wakil Bupati sudah menyiapkan program 100 hari. Meski tak merinci, dalam target awal, pemerintahannya akan fokus menata kota.


Dalam hal menggenjot ekonomi masyarakat, infrastruktur jalan Kecamatan Batulanteh akan segera dikerjakan. Bupati mengatakan dengan banyaknya potensi disana, kebutuhan masyarakat untuk akses jalan ini sangat mendesak. Didampingi Ketua DPRD Sumbawa, Abdul Rafiq menyebut dana dari APBD sebesar 9 miliar sudah disiapkan ditambah anggaran dari provinsi sebesar 17 miliar. 


"Tinggal menunggu administrasi saja karena pemprov sudah punya keinginan untuk membantu pembiayaan," terang Rofiq. 


Dikatakannya, DPRD sangat mendukung dalam hal ini mengingat potensi Batulanteh dengan enam desa penghasil beragam komoditas seperti Desa Baturotok, Desa Tepal dengan alpukat, kopi dan kemiri dan desa lainnya.(jm)

Peringati Hari Otda ke-25, Momentum Gotong Royong Tangani Covid-19

Okenews - Pandemi Covid-19 masih menjadi tantangan terbesar bagi pemerintah untuk mempercepat upaya penanganan Covid-19 yang masih mewabah hingga saat ini. Untuk itu, Peringatan Hari Otonomi Daerah (Otda) ke-25 merupakan momentum gotong royong antara pemerintah pusat, pemerintah daerah dan seluruh lapisan masyarakat bersama-sama melawan penyebarannya.


Wakil Presiden RI, KH. Ma'ruf Amin meminta kepada pemerintah daerah untuk meningkatkan gotong royong dalam menangani penyebaran pandemi Covid-19, menegakkan protokol kesehatan serta tetap menjadi panutan bagi suksesnya program vaksinasi di seluruh pelosok daerah. 


"Bangun semangat kerja dan tingkatkan kegiatan gotong royong di masa pandemi Covid-19," harap Ma'ruf Amin saat memberikan sambutan sekaligus membuka secara resmi gelaran peringatan Hari Otonomi Daerah ke-25 secara virtual yang disaksikan juga oleh Gubernur NTB yang diwakilkan oleh Sekretaris Daerah, Drs. H. Lalu Gita Ariadi, M.Si., bersama unsur Forkopimda dari Graha Bakti Kantor Gubernur NTB,  Senin (26/04/2021).


Berdasarkan Keputusan Presiden Nomor 11 Tahun 1996, yang ditandatangani pada 7 Februari, menyebutkan bahwa tanggal 25 April ditetapkan sebagai Hari Otonomi Daerah. Peringatan Hari Otonomi Daerah tahun ini mengusung tema “Bangun Semangat Kerja dan Tingkatkan Gotong Royong di Masa Pandemi Covid-19 untuk Masyarakat Sehat, Ekonomi Daerah Bangkit dan Indonesia Maju”.


Dalam kesempatan itu, Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian juga meminta kebijakan dalam penanganan pandemi harus paralel dan dilakukan secara simultan. Tantangan otonomi daerah adalah bagaimana kebijakan pusat dan daerah ketika menghadapi masalah nasional, seperti Covid-19. Maka perlu harmonisasi dan simultanisasi kebijakan yang paralel antar pusat dan daerah.


“Kita melihat pemerintah pusat saja bergerak dengan kecepatan penuh, dengan gas penuh, untuk menangani pandemi Covid-19, tidak akan pernah bisa sukses karena 50% mesin lain pemerintah ini ada pada pemerintah daerah provinsi kabupaten/kota,” tegas mantan Kapolri itu.


Mendagri menegaskan, dibutuhkan keseriusan dan kesungguhan semua pihak, dalam menuntaskan persoalan bersama, dalam penanganan Covid-19. pemerintah daerah di seluruh tingkatan, harus satu frekuensi dalam memahami kebijakan yang diambil. Tujuannya, agar pada tataran implementasi, kebijakan pemerintah pusat dijabarkan dengan baik di tingkat daerah. 


“Kalau pemerintah provinsi, kabupaten/kota tidak serius, (tidak) bersungguh-sungguh, dalam penanganan Covid-19, maka masalah nasional ini tidak akan pernah bisa kita atasi dan kita tuntaskan. Di sini tantangannya,” tuturnya. 


Menurutnya, pandemi Covid-19 yang merupakan masalah nasional, bahkan global, menempatkan penganut asas demokrasi sistem desentralisasi melalui otonomi daerah, seperti Indonesia, pada posisi penetapan formulasi dan pelaksanaan kebijakan yang harmonis antara pemerintah pusat dan daerah. Bahkan, Mendagri menyebut, keseriusan pemerintah pusat dalam mengendalikkan pandemi harus didukung pula oleh pemerintah daerah di semua tingkatan. 


“Oleh karena itu saya minta, dalam konteks menghadapi pandemi Covid-19, kebijakan pusat dapat benar-benar dijabarkan dan disamakan oleh daerah sesuai dengan karakter daerah masing-masing, itulah menjadi tantangan kita,” tutupnya.


Pada peringati Hari Otonomi Daerah ke-25 tahun 2021, Mendagri yang didampingi Direktur Jenderal Otonomi Daerah, Akmal Malik berkesempatan meresmikan tiga sistem aplikasi layanan yang dibangun Kemendagri. Sistem aplikasi tersebut di antaranya Sistem Informasi Mutasi Daerah (Simudah), Sistem Elektronik Peraturan Daerah (e-Perda), dan Sistem Informasi Laporan Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Si-LPPD). 


Ketiga sistem tersebut merupakan terobosan dari Direktorat Jenderal Otonomi Daerah untuk mengakomodasi urusan pemerintah daerah. Misalnya, bagaimana aplikasi Simudah dapat membantu aparatur sipil negara (ASN) pemerintah daerah dalam mengurus mutasi. Sehingga para ASN yang bersangkutan cukup mengunggah berkas persyaratan ke dalam sistem, tanpa perlu datang ke kantor Kemendagri.

Minggu, 25 April 2021

Mendagri Puji Penanganan Covid-19 di NTB

Okenews - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) RI Muhammad Tito Karnavian memuji langkah dan upaya yang dilakukan Pemerintah Provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB) dalam penanganan pandemi Covid-19.

Muhammad Tito Karnavian

Hal tersebut disampaikan Mendagri dihadapan Gubernur Dr. H. Zulkieflimansyah dan Wakil Gubernur Dr. Hj. Ir Sitti Rohmi Djalilah beserta seluruh Kepala Perangkat Daerah Provinsi NTB, saat kunjungan kerjanya, Sabtu (24/4/2021) bertempat di pendopo Gubernur NTB. 


Mendagri Tito mengatakan bahwa dampak pandemi covid sangat luas hingga menyentuh berbagai sektor. Yang paling terpapar adalah sektor ekonomi dan kesehatan. 


Namun Pemerintah Provinsi NTB melalui Jaring Pengaman Sosial (JPS) Gemilang mampu mengatasi dampak ekonomi dan kesehatan masyarakatnya. Sektor usaha UMKM yang terkena dampak, diberdayakan untuk menghasilkan berbagai produk yang Kemudian dibeli oleh pemerintah dan diberikan kembali kepada masyarakat yang terdampak untuk memenuhi kebutuhan masyakat saat stay at home (diam dirumah). 


"Program JPS Gemilang sangan baik, menangani dampak ekonomi dan menyentuh sisi kesehatan masyarakat," kata Mendagri Tito Karnavian.


Sehingga tidak mengherankan, bahwa angka yang positif stabil, tidak buruk dibanding dengan daerah lain di Indonesia. Namun ia menghimbau pemerintah provinsi NTB, agar angka kesembuhan dapat lebih ditingkatkan hingga 91 persen. "Tingkat kesembuhannya sudah lumayan bagus,"ucapnya.


Untuk itu, mengantisipasi upaya tersebut perlu dilakukan perbaikan sistem kesehatan dan kemampuan testing di tiap-tiap kabupaten/kota se-NTB. Sehingga ditingkat kabupaten/kota juga sebaiknya diinstruksikan agar memiliki kemampuan testing PCR atau yang antigen. 


Ditegaskannya lagi, bahwa pengendalian covid penting Untuk menggerakan ekonomi masyarakat. Untuk itu upaya lain yang dapat dilakukan pemrov adalah mempercepat optimalisasi belanja daerah. Mengalokasikan stimulus bagi sektor swasta melalui intensiv termasuk bantuan langsung untuk UMKM.


Titik tekan Mendagri juga, agar pemrov melakukan penataan birokrasi guna mewujudkan profesinalitas ASN. Tentunya agar percepatan sistem kerja dan fokus pada pekerjaan fungsional yang dibarengi dengan inovasi dan flekbititas dalam pelayana.


"Ini tentunya untuk mendukung transformaso digital dalam implementasi pelayanam publik di era pandemi,"harapnya.


Menyinggung terkait mudik lebaran dalam lingkungan provinsi NTB atau daerah, menurut Mendagri tidak mempermasalahkan. Karena melihat daerahnya relatif tidak begitu luas dan  mobilisasi masa di NTB tidak begitu padat.


"Apalagi penduduknya juga tidak sebanyak di pulau Jawa. Kalau hanya dari Mataram pulang ke Lombok Timur atau Lombok Utara tidak masalah," tuturnya.

 

Dalam arahannya di depan kepala OPD lingkup Pemrov NTB,  Mendagri beberapa kali memuji  Provinsi NTB. Mulai dari alamnya yang indah dan pasangan Gubernur Wagub yang menurutnya sangat jarang di Indonesia." Jarang saya menemukan pasangan kepala daerah dengan strata pendidikan doktor, Hanya di NTB. Luar biasa" Puji Mendagri sembari mengajak tamu undangan bertepuk tangan. 


Ia juga mengaku sangat bangga mengenakan kemeja  tenun ikat khas NTB yang telah disiapkan oleh sang Istri. "Baju tenun ikat khas NTB ini bagus," puji Tito.


Suasana dan keadaan NTB ini sangat nyaman dan tentram. Gubernur yang selalu dekat dengan bawahan dan masyarakat dan selalu merangkul siapa saja. "Saya mendengar dari Kapolda NTB, bahwa Gubernur Zul sosok yang frendly dan humanis," tutupnya.


Sementara itu, Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah mengapresiasi kunjungan Menteri Dalam Negeri, untuk memperkuat silaturahmi dan pembinaan terhadap lingkungan kerja Pemrov. NTB.


Menurutnya, apa yang disampaikan Mendagri tadi sudah komprehensif. Termasuk NTB perlu lebih banyak mendatangkan investor untuk membuka lapangan pekerjaan di NTB.


"Kita tidak hanya mengandalkan APBD untuk pembangunan namun jalan dan usaha lain harus terus dibangun, demi mensejahterakan masyarakat,"terangnya.


Doktor Zul mengakui bahwa mengenal Tito Karnavian sudah lama. Ia terkenal sebagai Jenderal yang antusias belajarnya tinggi.


"Sehingga saya sudah memikirkannya, bahwa jenderal polisi ini akan jadi orang hebat kedepan," tutup Gubernur Zul.


Turut hadir dalam kegiatan ini, Jajaran pejabat Kemendagri, Sekda NTB, Kepala OPD dan biro lingkup Pemrov NTB.

Sabtu, 24 April 2021

Dasan Cermen Diharapkan jadi Model Penanganan Covid-19

Okenews - Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Muhammad Tito Karnavian berharap Kelurahan Dasan Cermen, Kecamatan Sandubaya, Kota Mataram, Nusa Tenggara Barat (NTB) menjadi model dalam penanganan Covid-19 dan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) berbasis mikro.

Mendagri bersama Gubernur NTB meninjau Program Kampung Sehat di Kelurahan Dasan Cermen Kota Mataram

"Saya sampaikan penghargaan tinggi, semoga sukses, kalau sukses bisa menjadi model," kata Mendagri didampingi Gubernur NTB Dr. H. Zulkieflimansyah, Sabtu (24/4/2021).


Kampung yang asri dan digadang-gadang bukan sekedar tangguh dari Covid-19 ini juga disebut telah memiliki skenario dalam pengendalian Covid. Atas dasar itu, Mendagri mengapresiasi gotong royong Provinsi NTB dan Pemda Kab/Kota bersama Stakeholder dalam menginisiasi langkah tersebut.


"Saya terus terang, menyampaikan penghargaan yang tinggi, ini kita lihat kegotongroyongan terjadi sampai skala kecil, tentu apresiasi yang sangat tinggi untuk semua stakeholder, masyarakat," pujinya.


Saat meninjau Program Kampung Sehat di Kelurahan Dasan Cermen Kota Mataram, Mendagri melihat adanya pengawasan kegiatan masyarakat dalam skala kecil, bukan hanya pada penanganan Covid-19, sampai pada aktivitas ekonomi dan pelestarian lingkungan.


Dalam tinjauannya, Mendagri juga melihat betapa tata kelola lingkungan dijalankan dengan apik di kampung ini, dari mulai keberadaan tanaman, peternakan, hingga pengelolaan sampah yang menjadi persoalan lain di dunia.


Mendagri juga melihat adanya ketersediaan tempat karantina, Puskesdes atau Pusat Kesehatan Desa yang dilengkapi dengan ruang isolasi, oksigen, dan tempat perawatan tahap pertama.


"Ini bukan hanya penanganan Covid, karena penanganan Covid kan harus seimbang juga dengan kelestarian dan kebersihan lingkungan, kemudian ekonominya, ini satu paket semua ada di sini," bebernya.


Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, penanganan Covid-19 di Indonesia saat ini adalah mengedepankan skala mikro. Bukan hanya ke tingkat kampung, namun juga melibatkan hingga satuan kecil pemerintahan seperti RT/RW agar penanganan Covid-19 terkendali. 


Hadirnya Kampung Sehat di Dasan Cermen diharapkan mampu berkontribusi untuk memutus rantai penyebaran Covid-19, yang dapat diikuti Kampung lainnya, dengan melibatkan kegotongroyongan dan kearifan lokal setempat. 


“Kuncinya jangan sampai lelah saja, kita jangan lengah, perkuat betul terus menerus," pesan Mendagri Tito. 

Diantar Jemput, Vaksinasi Lansia Melebihi Target

Okenews - Batalyon Vaksinator TNI, Polri, dan Pemda Lombok Barat kini telah melakukan vaksinasi Covid-19 menyasar lansia, di seluruh Wilayah Kabupaten Lombok Barat.


Kapolres Lombok Barat, Polda NTB AKBP Bagus S. Wibowo, SIK melalui Kasubbag Humas AKP Agus Pujianto, S.Pd mengatakan sebanyak 361 orang lansia telah divaksinasi Tahap I ini, Sabtu (24/4/2021).


“Ini menunjukan bahwa, pelaksanaan vaksinasi tahap I terhadap lansia telah melebihi target, dimana sebenarnya Batalyon Vaksinasi TNI, Polri dan Pemda Lobar menargetkan 251 orang,” ungkapnya.


Menurutnya, capaian ini merupakan bentuk Kerjasama dan sinergi semua pihak, dalam mendukung dan mensukseskan Lomba Kampung Sehat Jilid II di Lombok Barat.


“Karena Lansia dinilai lebih rentan, sehingga dalam pemeriksaan kesehatan dilakukan lebih teliti, untuk memastikan proses vaksinasi benar-benar aman,” katanya.


Sehingga, dalam pelaksanaannya berbeda dengan tahap sebelumnya, dimana terjadi penundaan vaksinasi terhadap sejumlah lansia karena faktor kesehatan.


“Untuk memastikan keamanan dalam vaksinasi Covid-19, dilakukan pemeriksaan kesehatan meliputi tekanan darah serta penyakit yang diderita seperti jantung, diabetes, dan ginjal,” jelasnya.


Sedangkan untuk kesiapan Vaksinasi, terlebih dahulu tenaga kesehatan melakukan sterilisasi ruangan atau tempat yang akan digunakan untuk pelaksanaan vaksinasi.


“Penerima vaksin diwajibkan untuk membawa kartu identitas seperti KTP ataupun KK, untuk memastikan telah terdaftar sesuai dengan system yang ada,” katanya.


Adapun pelaksanaan Rincian vaksinasi yang dilakukan di Kabupaten Lombok Barat, di wilayah kediri terdaftar 155 orang, dan yang telah menerima vaksinasi sebanyak 118 orang.


“Terjadi penundaan sebanyak 37 orang karena factor Kesehatan 3 orang tidak lolos scrining sedangkan  34 orang lainnya belum hadir,” terangnya.


Di Wilayah Senggigi dan Labuapi, masing-masing terdaftar 20 orang, dan semuanya berhasil dilakukan vaksinasi, sehingga total vaksinasi lansia pada dua kecamatan ini sebanyak 40 orang.


“Untuk wilayah Gerung, sebanyak 64 orang lansia yang terdaftar, sedangkan yang berhasil divaksinasi sebanyak 47 orang lansia, dan dua orang non lansia dalam melengkapi dosis kesdua,” imbuhnya.


Sehingga terjadi penundaan terhadap 15 orang lansia, yang rencananya akan dilakukan bila benar-benar dipastikan lolos scrining pada pelaksanaan berikutnya.


“Di Wilayah Lembar, sebanyak 71 orang lansia terdaftar, sebanyak 48 orang lansia dan 5 orang non lansia berhasil divaksinasi, sedangkan 18 orang lainnya terjadi penundaan,” jelasnya.


Untuk Wilayah Sekotong, Vaksinasi Sebagian besar dilakukan setelah buka puasa, dengan peserta lansia yang terdaftar sebanyak 94 orang, sedangkan dalam pelaksanaannya 9 orang lansia mengalami penundaan.


“Sebanyak 81 orang Lansia dan orang pra lansia (melengkapi dosis ke dua) berhasil divaksin, seangkan 9 orang lainsia lainnya mengalami penundaan karena factor Kesehatan,” paparnya.


Untuk di wilayah Kuripan, sebanyak 33 orang lainsia terdaftar, 27 orang lansia dan 2 orang (melengkapi dosis vaksin kedua) berhasil divaksin, sedangkan empat orang lansia lainnya mengalami penundaan.


“Secara umum telah berjalan sesuai dengan yang direncanakan, bahkan bisa melebihi target, dan capaian ini dodorong juga dengan upaya pendukung untuk mensukseskan vaksinasi terhadap lansia,” pungkasnya.


Diantaranya, selain memaksimalkan pendataan, Batalyon vaksinator TNI-Polri dan Pemda Lobar ini, memfasilitasi lansia dalam melakukan vaksinasi.


“Seperti yang kita ketahui bahwa, kondisi lansia sangat rentan, sehingga melakukan fasilitasi seperti transportasi antar jemput, yang dilakukan oleh Polsek Jajaran bersama Babinsa setempat,” tandasnya.

Kamis, 22 April 2021

Vaksinasi Covid-19 Lansia Ditargetkan Tuntas Sebelum Lebaran

Okenews – Kegiatan vaksinasi covid-19 di Provinsi NTB akan lebih difokuskan kepada masyarakat lansia. Untuk itu, semua kabupaten kota diharapkan menggandeng semua pihak terutama TNI/Polri untuk mempercepat kegiatan vaksinasi lansia agar target yang ditetapkan bisa tercapai dengan tepat.


“Jadi vaksinnya jangan dipakai buat yang lain, sekarang kita fokus buat lansia dulu. Kalau vaksinasi lansia sudah mencapai target baru bisa beralih ke yang lain,” ungkap Wagub NTB Hj. Sitti Rohmi Djalilah saat rapat penanganan covid-19 dan perkembangan vaksinasi, Kamis (22/04/2021).

Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan NTB menyebutkan, jumlah sasaran lansia di Provinsi NTB berdasarkan droping dari pusat sebanyak 50.751 orang.

Dari target itu, lansia yang sudah divaksin pada dosis pertama mencapai 30,2 persen atau sekitar 15.340 orang yang sudah divaksin. Sementara jumlah lansia yang telah divaksin pada dosis kedua mencapai 6.080 atau sekitar 12,0 persen.

Wagub menegaskan, kegiatan vaksinasi lansia di NTB ditargetkan sebelum Lebaran Idul Fitri. Strategi pelayanan pada kegiatan dengan menjemput atau mendatangi warga lansia ke dusun-dusun dan desa dengan edukasi dari hati ke hati. Jangan sampai mereka merasa diri dipaksa untuk divaksin.

“Tentu kita harus menjemput bola agar kegiatannya dapat terukur dan cepat. Kita harus memberikan edukasi yang baik kepada warga lansia, agar vaksin covid-19 berjalan dengan baik,” tutur Ummi Rohmi sapaan akrab Wagub.

Senada dengan itu, Kapolda NTB, Irjen Pol Muhammad Iqbal menegaskan, pihaknya akan perkuat pendampingan untuk mempercepat kegiatan vaksinasi pada lansia.

Sebab, lansia yang paling rentan terhadap penyebaran Covid-19 yang mengharuskan kegiatan vaksinasi harus benar-benar tepat sasaran kepada warga lansia terlebih dahulu.

“Jika masih banyak yang menolak, tentu kita akan mengedepankan edukasi yang masif. Sehingga kesehatan saat pandemi ini merupakan hal paling penting untuk dijaga,” ungkapnya.

Kapolda juga mengingatkan kepada jajarannya untuk bekerja lebih keras lagi. Bagi semua kapolres kabupaten kota se-NTB yang tidak mampu menunjukkan kerja dengan progres yang baik pada kegiatan vaksinasi lansia.

Kapolda mengancam tak segan-segan untuk mencopot jabatannya, tapi kalau mereka menunjukan hasil yang memuaskan demi kesehatan masyarakat, maka mereka juga mendapatkan penghargaan yang setimpal.

Hal yang sama juga disampaikan Danrem 162/WB, Brigjen TNI Ahmad Rizal Ramdhani bahwa pihaknya mulai dari Korem hingga Babinsa akan terus mendukung dan mengawal kegiatan vaksinasi lansia.

Untuk itu, menurut Danrem, vaksinasi ini memang harus dikawal dengan baik agar mendapatkan hasil yang maksimal. Karena ini berbicara kerentanan penyebaran Covid-19 yang cukup tingga kepada masyarakat lansia.

“Saya juga sudah kasih warning, bagi Danramil hingga Babinsa yang memiliki nilai yang bagus pada kegiatan vaksinasi di wilayahnya pasti saya akan promosikan. Tapi kalau hasilnya jelek tidak sesuai target, mohon maaf terpaksa saya istirahatkan,” tegasnya.

Pada rapat tersebut, turut dihadiri oleh Bupati Lombok Timur HM Sukiman Azmy, para kepala dinas kesehatan kabupaten kota, jajaran Kapolres serta Danramil yang masing-masing menyampaikan progres penanganan dan vaksinasi melalui virtual meeting.

Kamis, 01 April 2021

Keren...! Pemuda Asal Lombok Barat Raih Segudang Prestasi Selama Covid-19

Okenews - Pandemi Covid-19 bukan menjadi alasan untuk tidak produktif dan meraih prestasi, justru dengan adanya pandemi ini mendorong untuk meningkatkan produktivitas dan prestasi. 

Mustafa Bisri


Seperti halnya, Mustafa Bisri, pemuda asal Desa Merembu Kecamatan Labuapi Lombok Barat (Lobar) NTB yang berhasil mendapatkan segudang prestasi lomba membuat video kreatif, baik tingkat nasional, provinsi, dan kabupaten.


Bisri, sapaan akrab alumni Pondok Pesantren Tebuireng Jombang itu menuturkan, selama pandemi ini berhasil meraih juara berbagai macam perlombaan lomba video kreatif, lebih dari 30 prestasi ia raih selama pandemi ini.


"Alhamdulillah, selama pandemi ini saya berhasil mendapatkan sekitar 30 prestasi yang pernah saya ikuti, selama pandemi ini," tutur Bisri, Kamis (01/04/2021).


Di antara perlombaan yang pernah ia juarai, yakni juara 1 Lomba Video Kreatif Integritas oleh Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia (RI), juara 2 Lomba Video Kreatif Keselamatan oleh Kementerian Perhubungan RI, Juara Umum Hari Pahlawan Nasional 2020 dari Kementerian Sosial RI.


Selain itu, ia juga meraih juara 1 Spectaxculer 2021 dari Direktorat Jenderal Perpajakan, Kementerian Keuangan RI, juara 1 Lomba Video Kreatif Haul Gus Dur oleh Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Nusa Tenggara Barat, dan masih banyak berbagai prestasi lainnya.


Bisri, mengaku bahwa kemampuan membuat video ini merupakan hasil belajar otodidak. "Mungkin videografi sudah mendarah daging, karena videografi ini belum pernah saya pelajari, tapi tiba-tiba bisa, bisa juga ini disebut otodidak," katanya. 


Menariknya proses pengambilan video hanya menggunakan kamera kecil dan proses pengeditanpun hanya bermodalkan handphone. 


"Proses pengambilan visual hanya dengan sederhana saya mengambil visual dengan kamera kecil dan ngedit pun hanya memakai handphone," kata mahasiswa akhir di Universitas Islam Negeri (UIN) Mataram itu. 


Alumni Madrasah Aliyah Salafiyyah Syafi'iyyah Tebuireng ini mengaku bersyukur atas berkat doa dan barokah para masyayikh dan guru Tebuireng dirinya berhasil menjuarai berbagai perlombaan ini. 


"Menang, ya menang pada umumnya pasti bahagia, namun tidak luput dari doa orang tua dan barokah Tebuireng, karena saya dulu saat di Tebuireng merasa insecure sama temen-temen yang masuk organisasi Komunitas Photografi Tebuireng (KOPIRENG)," tuturnya.


KOPIRENG kata dia, merupakan wadah buat belajar fotografi dan videografi. "Wih mereka luar biasa, tetapi saya tidak mempunyai alat pendukung, jadi hanya bisa menghayal aja agar bisa, " kenangnya. 


Bisri pun berpesan kepada para santri, bahwa santri tidak harus jadi kiai atau ustadz, tapi terpenting bisa bermanfaat bagi orang lain. 


"Pesan kepada santri, santri itu tidak harus menjadi ustadz, guru, atau kiai, tetapi yang penting menjadi santri itu kudu manfaat untuk orang lain," paparnya.


"Mungkin banyak yang bilang bahwa pesantren itu hanya ngaji, ngaji, dan ngaji tapi kenyataannya tidak, saya dapat belajar otodidak tentang videografi di Pesantren," pungkasnya.


#Penulis : Muhammad Alvin Jauhari 

Selamat Idul Fitri 1444 H


Selamat Idul Adha 1445 H

 


Pendidikan

Hukum

Ekonomi